Review The Geography of Bliss

February 22, 2014
The geography of bliss: kisah penggerutu yang berkeliling dunia mencari negara paling membahagiakan. Buku yang saya baca ini versi terjemahannya dan merupakan cetakan ke 5 yang diterbitkan 2013.
         
Eric Weiner, penulisnya berhasil menjadikan buku ini Best seller New york times. Memang seperti judulnya, Eric berkeliling dunia mencari tempat paling bahagia. Perjalanan berawal di Belanda dimana dia menemui pakai riset kebahagiaan Venhooven. Database dari dia, Eric gunakan untuk bekal perjalanannya. Menurut riset venhooen, negara paling bahagia adalah Islandia dan paling sedih adalah moldova. Eric Weiner menempuh puluhan ribu kilometer, bertahan dari kegelapan siang di Islandia dan panas yang padat di Qatar, fungsionalitas kecerewetan Swiss, dan ketakterdugaan nyata India. Eric selamat menghadapi situasi kudeta di Thailand, dan berduka atas hilangnya sebuah pena yang harganya konyol. Perjalanan terakhirnya adalah ke New York. 
Dari buku ini kita akan belajar banyak hal bahkan seperti membaca ensiklopedi sebuah bangsa. Belanda, Swiss, Bhutan, Qatar, Islandia, Moldova, Thailand, Britania raya, India, dan Amerika. Gaya bahasanya mudah dipahami, dalam, dan nyaman diikuti meski buku ini cukup tebal (500 halaman). 
Uang itu penting, tapi kurang penting dibandingkan dengan yang kita kira dan bukan seperti yang kita kita. Keluarga itu penting. Demikian juga dengan sahabat. Rasa iri itu racun. Begitu juga berpikir yang berlebihan. Pantai itu bersifat pilihan. Tapi tidak dengan kepercayaan. Tidak pula dengan rasa syukur. 
Kesimpulan mengenai kebahagiaan yang dicari oleh penulis, tergambar dalam kalimat Karma Ura seorang cendekiawan Bhutan. "Tidak ada yang namanya kebahagiaan pribadi, kebahagiaan 100% bersifat relasional." Hakikatnya memang begitu, saya juga percaya bahwa kebahagiaan yang saya rasakan ada sangkutannya dengan hal lain. Misal siang ini, kebahagiaan saya bersangkutan dengan hujan, udara sejuk, tukang nasi penyet, tukang tempe, ayam yang menghasilkan telor, dan masih banyak lagi...jangan lupa..saya percaya Allah swt yang mengatur semua kerumitan dunia ini menjadi kebahagiaan.
---- 4/5 Bintang buat buku ini ----

Handbody yang tahan 24 jam, Marina Natural Product Review

February 11, 2014
Menjadi engineer muda adalah pilihanku meskipun aku ini wanita. Aktivitas di luar ruang yang panas atau di dalam pabrik yang berdebu adalah keseharian yang harus kulakukan. Kulit kering dan kusam sudah pasti sih, apalagi kalau lupa pakai hand & body lotion. Aku nggak sembarangan pilih moisturizer, meskipun saat ini sedang hits banget kosmetik asal korea yang menjanjikan kulit mengkilap seperti porselen. Aku suka yang natural, yang bisa protecst & cares 24h. Minggu kemarin aku dapat Marina Natural protecs & cares 24h dari majalah gogirl! yang lagi anniversary ke 10. Langsung nih aku trial & challenge Marina to protect my skin 24h.


05.30 wib
Persiapan dimulai. Hari ini aktivitasku lebih banyak di indoor test mengecek mesin dan melakukan beberapa test atas produk. Seperti biasa, yang harus kupakai setelah mandi adalah MarinaNatural. Varian favoritku karena paling pas kandungan serta manfaatnya adalah yang warna pink, apple & sunscreen. Aromanya lembut, teksturnya tidak lengket, dan yang pasti melindungiku dari kekeringan seharian. Kulit cantik 24 jam nih ceritanya, ya karena Marina Natural rich moisturizing. Apple sebagai antioksidan melindungi dari dalam, sedangkan sunscreen melindungi dari luar.

06.00 wib
Kukayuh sepedaku menuju tempat kerja yang berjarak 8,6 km. Aku bike to work, ini adalah realisasi 2014 yang kurasakan manfaatnya. Badan jadi segar pas sampai kantor, uang juga lebih hemat hehe. Selama perjalanan pakai sepeda, sudah pasti dong debu dimana-mana apalagi ini kawasan industri. Tapi aku nggak khawatir, karena aku pakai masker. Kulit aku? Kan sudah pakai Marina Natural tadi, pokoknya   Marina Natural 24hNourished & Healthy. Korelasinya gini, kalau kulit aku kering..kelihatannya kusam dan gelap. Tapi kalau kulit lembab, akan kelihatan lebih bersih dan bercahaya.

07.40 wib
Sarapan dulu, sebelum senam pagi. Setiap sebelum kerja memang kita melakukan senam pagi bareng-bareng. Sehat banget kan, bisa pemanasan dan mandi sinar matahari pagi.

08.00 wib
Mulai melakukan aktivitas di indoor test. Hari ini harus cek oli yang bocor di mesin, jadi perlu naik tangga deh. Setelah itu harus memastikan kalau produk yang akan ditest sudah diangkut.

12.00 wib
Makan siang...istirahat..

13.00-16.00 wib
Ada meeting nih, ruangannya biasanya dingiiinnn banget. Nah, pendingin ruangan diam-diam bahaya juga lho buat kulit kamu. Tapi tenang, tadi pagi pakai Marina Natural ngga dan efeknya masih terasa  smooth & glow kok di lengan aku. Habis meeting harus ke factory lagi karena harus melakukan remote mesin dengan engineer Jerman. 


17.00 wib
Balik dari kantor gowes lagi, yuhuuu aktivitas padat sudah usai. Jangan lupa mampir ke rumah makan padang favoritku. Akhir-akhir ini lagi suka banget sama ayam pop. kalau jam 11 siang atau jam 4 sore pastilah terbayang-bayang sambal merahnya itu, heheh.

18.00-pagi lagi
It’s me time, bebersih diri dan melakukan hal apa saja yang kusuka. Paling sering sih baca buku atau nonton tv. Sampai malam ginipun aku belum pakai moisturizer lagi lho. Bagiku, lebih baik tidur cepat dan bangun lebih pagi daripada tidur malam tapi bangun kesiangan. Tidur cukup juga membantu membuatmu lebih sehat dari dalam lho, kalau dari luar kan kita bisa pakai kosmetik.


Jaman sekarang, jangan mudah tergiur dengan tren seleb yang meng endorse berbagai kosmetik impor yang kita tidak tahu kandungannya. Lebih baik pakai yang sudah pasti alami, terjangkau, dan terbukti melindungi 24 jam...Marina Natural. Aku nggak mau lebay, tapi bagi engineer muda sepertiku perlindungan kulit itu harus banget. kita nggak harus perawatan yang ratusan ribu dulu, tiap hari luangkan waktu 5 menit saja buat meratakan Marina Natural ke sekujur tubuh adalah bagian dari mensyukuri karunia Tuhan.


Auto Post Signature

Auto Post  Signature