[Review Buku] Ayah by Andrea Hirata

June 21, 2015
Dari Amiru aku belajar bahwa tak semua orang mendapat berkah untuk mengabdi kepada orangtua. Karena Amiru, kemana pun aku merantau, setiap ada kesempatan, sesingkat apa pun, aku pulang untuk melihat ayah dan ibuku. Hlm. 392

Identitas Buku
Judul: Ayah
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun terbit: 2015
Jumlah halaman: 412
Genre: Novel

Sinopsis (goodreads)
Betapa Sabari menyayangi Zorro. Ingin dia memeluknya sepanjang waktu. Dia terpesona melihat makhluk kecil yang sangat indah dan seluruh kebaikan yang terpancar
darinya. Diciuminya anak itu dari kepala sampai ke jari-jemari kakinya yang mungil. Kalau malam Sabari susah susah tidur lantaran membayangkan bermacam rencana
yang akan dia lalui dengan anaknya jika besar nanti. Dia ingin mengajaknya melihat pawai 17 Agustus, mengunjungi pasar malam, membelikannya mainan,
menggandengnya ke masjid, mengajarinya berpuasa dan mengaji, dan memboncengnya naik sepeda saban sore ke taman kota.

Review
Andrea Hirata selalu apik bermain kata, lihai dengan plot, setting selalu di kampung halamannnya yang tak habis dikupas tentang keunikan dan keindahannya. Novel Ayah sudah saya nantikan. Kuajak dia traveling ke Cilacap, Nusakambangan, dan kuselesaikan tepat pada fathers day....tepat saat perjalanan pulang dari mengunjungi Kedua orang tua di Pekalongan. Berkali-kali saya menyeka air mata membaca kisah ini, khususnya di bagian akhir. Sebuah kekuatan cinta Ayah. 

Alur novel Ayah maju mundur. Seorang teman pernah bertanya "ini Sabari dan Amiru berhubungan nggak sih?" Sabar kawan, kau akan menemukan jawabannya di 10 halaman terakhir. Hahahaha. "Nggak asik lah kalau sudah baca tebal-tebal eh bersambung" Tidak Boi, ini selesai...penuh haru. 

Kalau kau suka puisi, kau akan dimanjakan oleh bertebarannya puisi indah dan dialog ala puisi di sini. Ah sepertinya, gaya penulisan review ku ini pun terpengaruh. 

Bukan hanya isi serta pesannya yang bagus, tapi desain sampulnya juga menawan. Tak malu aku membacanya di tempat umum. Seperti novel terbitan luar saja boi. Andrea Hirata menjelaskan cinta dengan mewah, bukan ala picisan bertabur kata tak senonoh. Aman kawan, jika kau baca sambil puasa sekalipun. Heheee.

Rate
Tak kurang tak lebih, 4 dari 5 bintang

Quote
Banyak sekali kalimat indah di Novel Ayah, tiga saja saya sebut. Tak berarti kalimat ini yang terbaik.

"Biarlah kita jatuh cinta dan biarlah waktu mengujinya"

"Kebosanan itu kejam, tetapi kesepian lebih biadab daripada kebosanan. Kesepian adalah salah satu penderitaan manusia yang paling pedih"

"Jiwa manusia memang lebih rumit daripada konstelasi bintang gemintang di angkasa"

~ ditulis di kereta Menoreh (Pekalongan-Pasar Senen)

Doping Mefinal 500

June 16, 2015
Nggak fokus, kepala berat, susah mikir, lemes. Itu yang saya alami kemarin. Sorenya malah ada kejadian yang 'maaf banget ya' salah minum dari botol orang. Buat oknum "Y" heheheh botol kamu nggak cuma kebawa tapi airnya juga keminum. Jadi kita sudah minum dari botol yang sama. Tidaaaaaakkk.

Malam tadi saya konsul ke perawat pribadi. Ehem. Sebut saja oknum "G", intinya sih kata dia saya harus makan. Tapi sudah palang tanggung badan lemes, yasudah tidur. Tengah malam bangun karena ngerasa demam. Fix nih harus segera minum obat. Saya ingat mefinal 500 mg yang diresepin dokter pas kontrol tipes. Ini obat penghilang nyeri kalau kata hasil searching an google sih. Setelah sarapan (separuh nyawa mode) langsung deh masuk tuh sebutir Mefinal. Berangkat kerja.

Alhamdulillah 1 jam kemudian, demam hilang. Kepala enteng. Fikiran fokus. Dan satu lagi...semangat. Wihh kayak doping banget ya. Serius, saya jadi ngerasa lebih pede..lhoh. 

Jadi kita minum dari botol yang sama? Maksudnya aku minum di bekas minum kamu? #MinumnyaKelub #bukanAkua #kurangFokus 

[Review Buku] Teman Imaji by @prawitamutia

June 04, 2015
Dia teman imaji. Seseorang yang menjadi teman sekaligus tujuan hidup. Seseorang tempat kita pulang. Seseorang yang memberikan atau tidak selalu menjadi semangat, menjadi inspirasi, menjadi segalanya. 

     
Judul: Teman Imaji
Penulis: Mutia Prawitasari
Penerbit: CV IDS
Tahun terbit: 2015
Jumlah halaman: 390
Genre: Fiksi

Sinopsis (no spoiler)
Ini kisah persahabatan antara Kica dewasa, Banyu Dewasa, Adit...sebagai mahasiswa dengan segala dinamikanya meliuputi percintaan, kegalauan. Juga tentang kisah masa lalu Kica kecil, Banyu kecil di kota hujan. Perpisahan membuat mereka saling mencari dan akhirnya saling menemukan. 

Review
Saya mendapatkan Teman Imaji dari PO di tumblr. Lama saya follow @kuntawiaji dan akhirnya follow @prawitamutia. Sepertinya menarik, kalau dari cerita orang-orang di tumblr. 
Sampul. Ah,,,terlalu anak-anak. Malu kalau mau baca di tempat umum. Desain sampul depan kurang elegan. Lebih suka ilustrasi di bagian belakang. 
Layout lumayan asik, nggak bikin capek mata. 
Oke,,,kita ke isi. Jadi,,,Teman Imaji itu nggak cocok dengan saya. Dari awal sampai ending, saya keseeeel banget sama tokoh utamanya, Kica. Kok ada sih cewe semanja ini. Yang apa-apa harus dibantuin, suka merengek-rengek, kayak nggak kelihatan kemandiriannya sama sekali selain dari keajaiban kata-katanya. Yang nggak habis pikir, Kica ini apa amnesia?asa dia bisa lupa banget sama Banyu. Padahal, kalau dia sangat kehilangan dan mencari-cari Banyu....dia bakal peka dong sama kode-kode dari Banyu. 
Teman Imaji itu semacam buku dongeng, ya...ala-ala disney, yang tokohnya selalu baik..berjiwa peri...lemah..tapi happy ending. 
Satu-satunya hal yang bikin saya betah baca sampai lembar terakhir adalah bertaburannya kata-kata indah hingga saya sibuk mencatat sana-sini. Lama banget menyelesaikan Teman Imaji, bacanya pelan-pelan sambil diresapi. Bukan meresapi plot nya, tapi maknanya. Makna dalam setiap judul yang disajikan, setiap lagu. Bagian paling menguras hati adalah kalimat percakapan Faza waktu mutusin Adit. Awawwawww sampai saya kutip ke blog ini sebagian. 
Teman Imaji menemani perjalanan saya ke Garut, ke Pekalongan...tapi nggak ikut waktu traveling ke Nusakambangan. 

Rate
3 dari 5 bintang

Quote
"Ketemu kamu adalah kebetulan terbaik dalam hidupku. Teman dan tujuan perjalanan terbaik. (364)
     
  Ini bukan Kica, ini saya. Hahahah


Auto Post Signature

Auto Post  Signature