Beasiswa tak terduga ke Sydney untuk si anak desa

March 06, 2018
Mungkin selama ini kalian yang baca blogku taunya Inayah adalah anak kota supergaul yang hits. Itu totally salah, percayalah. Aku anak desa yang kebetulan saja tinggal di kota untuk urusan kerjaan. Aku tumbuh besar bersama alam, tanpa kenal tamagochi atau nitendo. Bahkan aku baru kenal kaefci dan mekdi ya sekarang-sekarang ini. So, ketika kakiku melangkah masuk sebuah apartemen tertinggi di Sydney…aku nggak tahu lagi harus bilang Alhamdulillah berapa kali ke yang kuasa.
BEASISWA AUSTRALIA


Aku nggak akan ceritain step-step dapetin beasiswa atau step-step bikin visa Autralia di sini. Entahlah, aku lagi males buat cerita-cerita kayak begituan ahahha. Lebih suka nulis apa yang lagi ada di kepala dan semoga itu bisa ngetuk hati pembaca. Ngetuk buat mikir tentang hidup yang harus disyukuri, bukan malah munculin rasa iri dan dnegki.

Beasiswa ke luar negeri

Ketika masih kuliah S1, banyak banget teman-teman yang lanjut study dan mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Nggak hanya Asia tapi juga Eropa. Aku pengen? Pastinya dong. Tapi, aku yang dulu adalah aku yang cemen. Kurasa aku nggak sanggup dan nggak akan lolos seleksi. Aku buka anak pinter. Iya, aku selemah itu cara berpikirnya jaman kuliah. Padahal sahabatku yang kemana-mana bareng, ngerjain tugas bareng, kuliah jejeran terus, belajar ngadepin ujian bareng, lanjut kuliah di Jerman dan Jepang lho. Masa motivasi sekuat itu sama sekali nggak ngefek.

Mungkin pernah terbersit dalam hatiku, meminta Tuhan, supaya aku bisa ngerasain kuliah di luar negeri dengan beasiswa. Aku nggak nyadar, bahkan aku nggak pernah nulisin itu ke target tahunan yang tertempel di dinding kamar. Ya, kita nggak akan pernah tahu detik mana saat suara hati kita diijabah sama Tuhan.

Siapa sangka, lewat jalan tempat kerja aku malah mendapatkan beasiswa. Aku lupa proses detilnya kayak gimana, intinya aku ngikutin aja step by stepnya tanpa yang berharap banget. And then, yang aku ingat secara pasti adalah tepat di hari keberangkatan umroh orang tuaku…ada email masuk berupa tiket pesawat dan tanda bukti penyewaan apartemen.

Sydney mengubah cara pikirku akan hidup

Tak berlebihan jika aku bilang Sydney mengubah cara pikirku akan hidup. Ya, aku sadar selama ini hidupku sangat selow, minim perubahan besar, minim improvement. Meski di Sydney aku nggak pernah dengar suara adzan, tapi secara ruhani kayak tersirami dengan baik gitu sih. Aku biasa lihat aurat bertebaran terbuka, bahkan orang ciuman di jalan, tapi…itu nggak bikin aku jadi pengen marah atau sebel.

Hari-hariku postif banget, minim distraksi yang nggak penting, dan yang pasti ketika jiwaku sehat maka aku juga peduli sama ragaku kan? Soal menjaga kesehatan, di Sydney aku tercerahkan banget. Makan teratur, olahraga teratur, termasuk juga muncul tekad buat bikin badanku lebih proporsional.

Bangun pagi, masak buat sarapan dan bekal, berangkat ke kampus jalan kaki, pulang pada sore harinya, masak, fitness, belajar, hari-hari yang ideal. Aku memang sudah lama nggak peduliin kericuhan di dunia maya. Yang disebut ricuh bukan hanya orang berantem lho ya, tapi termasuk juga hal-hal happening yang sebenarnya nggak essensial dan nggak perlu aku tahu.

Anak desa di metropolitan Sydney

Sydney adalah kota multikultur seperti Jakarta. Aku yang berjilbab nggak merasa aneh untuk berjalan-jalan di kota sebab banyak juga yang jilbaban. Shock culture sebagai anak desa nggak aku rasain yang gimana-gimana sih. semua terasa normal dan damai. Tinggal di metropolitan Sydney dengan segala kemewahan dan kemudahannya nggak bikin aku si anak desa kelimpungan. Beberapa kali saat menatap kerlip lampu kota dari jendela kamarku di lantai 75, terbersit fikiran “inikah potongan kenikmatan surga yang kau berikan padaku di dunia ya rabb?”.

28 comments on "Beasiswa tak terduga ke Sydney untuk si anak desa"
  1. selamat sis, siapa tahu ketemu judo twins disana prankster indonesia salam ya

    ReplyDelete
  2. Ohhh pantesan mba Innayah udah jarang eksis di dumay rupanya sedang mengukir prestasi saluut terus lah menginspirasi dan menoreh prestasi

    ReplyDelete
  3. Indah banget nikmat Allah yg diberikan sama sampeyan saluttt...yg pasti proses bukan proses yang mudah untuk menjadi indah

    ReplyDelete
  4. keren sekali sih kamuuuu, sukses yaaa disana!

    ReplyDelete
  5. Saluut banget.. Next ceritain gimana kamu bisa dpt beasiswa..

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah ya Nay.. memang karunia-NYA seringkali tak disangka-sangka.. trmksh sdh nulis ini, semakin menguatkan keyakinan kita bahwa DIA akan berikan yg paling kita butuhkan pada saat yg paling tepat menurut-NYA.. Berbaik-sangkalah selalu pada-NYA..

    ReplyDelete
  7. Inspiring banget storynya.
    Rezeki emang ga kemana ya mbak Inay.
    Moga aku bisa ke aussy juga, tapi buat traveling aja hhh

    ReplyDelete
  8. Innayah keren banget, selamat yaaa. Aku malah ga pernah terpikir utk skolah di luar negeri. Terlalu cemen dirikuu 😅😅

    ReplyDelete
  9. Selamat Inay, berapa lama beasiswa di Sydney-nya?

    ReplyDelete
  10. lama terdengar kabarnya biasa update blog mba nay ada terus ternyata udah di sydney, barakallah mba semoga studinya lancar ya, nikmati hari2 di negeri orang.

    ReplyDelete
  11. Selamat ya, Mbak
    Tetep ingat buat pulang ke Indonesia

    ReplyDelete
  12. ketemuannn dongss di sidney entar ^^

    ReplyDelete
  13. Rasanya ikutan seneng baca ini.. :) Lancar-lancar ya studinya..

    ReplyDelete
  14. Lama ngga liat status dan update blognya, tau-tau udah di Sydney aja. Barakallah yaaa, semoga lancar studinya.

    ReplyDelete
  15. wussh, badai kaa anggota merah saga, ahaha
    congrats ya kaa, sukses kedepannya ka (Y)

    ReplyDelete
  16. Selamat, turut senang... Rezeki emang nggak kemana ya, semoga lancar studinya :D

    ReplyDelete
  17. Wah.. Keren, kuliah di luar negeri karena pekerjaan.
    Selamat belajar di negeri orang, ya. Sukses dan bahagia selalu.

    Salam bahagia dari desa di puncak gunung, Bondowoso..

    ReplyDelete
  18. Subhanallahhh
    Selamat ya Mbak Innayahh
    Sugoii, adakalanya impian yg didengungkan tanpa oranglain tahu, bisa diwujudkan oleh-Nya ya mbak
    Semangat Mbak ^_^

    ReplyDelete
  19. Akhirnya terbukti juga kan kalo kamu itu aslinya nggak cemen.. tapi btw ajarin dong cara mengalahkan rasa kecemenan dalam diri sendiri

    ReplyDelete
  20. Selamat Nay! Semoga lancar hidup dan belajar di sana ya. :)

    ReplyDelete
  21. Ikut seneng bacanya.. Sukses terus yaa :)

    ReplyDelete
  22. Tanda bakti yg kamu persembahkan utk orgtuamu lsg dibayar kontan oleh Sang Maha Kuasa... Rahasia Allah itu indah ya Nay...

    ReplyDelete
  23. MasyaAllah, ikut seneng bacanya Nay. Berasa ikut deg-degan dan amaze dari lantai 75. Berapa lama di Sidney? Baik-baik yaaa, sukseees buatmu :*

    ReplyDelete
  24. wah pantes jarang update nay
    kirain kamu business trip ternyata malah beasiswa bakalan lama dong yah
    disana masih ada nggak ya tiket vintage gitu bwhahaha pengin titip

    ReplyDelete
  25. WAh. Selamat ya. Selamat menikmati. 😂

    ReplyDelete
  26. Aku yg cuma baca aja ikut bangga banget. You deserve it, girl. Kamu punya pikiran yg sangat terbuka terhadap hal2 baru.

    ReplyDelete
  27. wah enak banget dapat beasiswa ke sidney, pengen dech

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.

^^ @Innnayah

Auto Post Signature

Auto Post  Signature