"Jika tak ada bahu untuk bersandar, masih ada lantai untuk bersujudSaya percaya quote itu. Adakalanya kita dipertemukan dengan hari yang "hufffeeet". Itulah yang kemarin saya alami. Merasakan sebuah diskriminasi sosial. apa tuh? yah..problematika usia paruh 20an, you know lah. Galau? Nangis? bisa bangeeeet.
"sabar dan ikhlas"Setelah makan dan membersihkan diri, segera saya menunaikan sholat maghrib dengan segala ritualnya. Tepat ketika saya selesai, hendak bangun dan merapikan sajadah...sebuah notifikasi whatsap dari sebuah grup masuk.
"apa nih? lagu?"dentingan gitar diikuti suara teman saya, sebut saja oknum G yang menyanyikan sebuah lagu.
"judul pliisss"
"on the night like this"Deg...pantesan akrab. Lagu ini pernah jadi ringtone,,dulu. duluu banget. Saya suka intronya, suara jangkrik malam yang syahdu. Beberapa kali saya "play" lagu yang dinyanyikan G. Lampu kamar sengaja saya matikan, hingga pendar cahaya hanya berasal dari bulan dan layar iphone. Berkat kecanggihan teknologi, saya bisa bikin kolaborasi dengan G untuk lagu ini, hehhehehe. kalau mau dengar, bisa cek di soundcloud on the night like this.
on the night like this, there's so many things that i wanna to say...Saya termasuk yang percaya bahwa kadang, musik yang pas..(on the right time on the right place) adalah obat. Tentu beda efeknya kalau lagu yang dinyanyikan G adalah goyang dumang hahhahha.
Inilah salah satu bentuk kasih sayang Allah. Berupa nuansa syahdu pada suatu malam dengan langit yang bening
Foto:
Taken by: my friend, you can call with ErBeTe
edited by: me
location: at Merbabu mountain with Merapi view.
hahahhaa semoga musiknya malah nggak bikin galau ya
ReplyDeletealhamdulillah engga Nin, malah nyanyi-nyanyi tuhh
Delete