[Review Buku] Embun Di Atas Daun Maple

June 10, 2016
Embun di atas daun maple, review buku, review novel, hadis mevlana, novel islam embun di atas daun maple


Pernahkah kita mempertanyakan keyakinan yang selama ini sudah kita bangun? Bahasan agama dalam konteks yang masih sederhana namun dijabarkan dengan detil dalam kisah seorang anak manusia bernama Sofyan. Membandingkan suatu hal berdasarkan kitab suci Al-Qur’an, alkitab, dan taurat tentu bukan hal yang ringan dan smebarang orang bisa lakukan. Penulis berani membawanya sebagai tema dasar novel ini. Tak berlebihan jika Embun di Atas Daun Maple disebut mampu mengeksplorasi kebenaran Islam. Sebuah bacaan yang patut dipertimbangkan untuk mengisi waktu luang, barangkali kamu akan menemukan jawaban atas pertanyaan yang selama ini hanya mengendap di pikiran. Misalnya, tentang ‘mengapa wanita yang menstruasi dilarang sholat atau puasa, bukankah itu diskriminasi?’

Identitas Buku

Judul: Embun di atas Daun Maple
Penulis: Hadis Mevlana
Penerbit: Tinta Medina
Tahun terbit: 2014
Jumlah halaman: 286
ISBN: 978-602-9211-726

Sinopsis

Rerimbunan daun maple telah bersaksi atas keimana dan keteguhan Sofyan, pemuda muslim Teluk Kuantan. Hidup di negeri orang sekian tahun, berjarak hari dan waktu, membuatnya kerap dilanda rindu pada Emak dan ‘Aini, seringkali ia ingin pulang meski belum saatnya.

Berulang wkatu, keyakinan akan Dia tersampaikan dengan indah di Kanada, tepatnya di Saskatoon. Sofyan kian diuji, hadirnya begitu berarti bagi Kiara, gadis orthodox berparas cantik Rusia-Aceh, lengkap dengan beribu tanya tentang Tuhannya, dan Kiara mengaguminya. Sayangnya, kekaguman ini tidak hanya milik Kiara, mawar berpuisi yang sering dikirimkan kepada Sofyan juga menjadi bukti kekaguman seorang yang lain.

Di antara cita-cita dan cinta, Sofyan tetap harus pulang menjadi kebanggaan Emak dan ‘Aini. Lalu, kepada siapa rindu terjaga, atau mungkin sebagai candu saja?

Lalu, siapakah pengirim mawar berpuisi? Dan apakah Kiara hanya mengagumi Sofyan, bagaimana dengan cintanya? Keyakinannya? Kepada siapakah hati Sofyan akan bertaut? Ataukah hanya teruntuk Emak dan ‘Aini?

Review

1| Sampul & Layout

Sampul novel embun di atas daun maple ini mengingatkan saya dengan 9 summer 10 autumn. Bedanya..dia apel ini daun maple. Hehe...cukup elegan sih, lumayan foto-able lah.

Layoutnya ngga bikin sakit mata kok, baik itu penataan teks maupun pilihan hurufnya. Hanya saja, untuk judul di tiap bab saya mengalami beberapa kesulitan sebab penggunaan huruf sambung.

2| gaya bahasa

Kalau kamu kurang paham dengan bahasa sastra yang njlimet, tenang saja ya...embun di atas daun maple mudah dipahami kok. Bahasa sehari-hari saja yang digunakan. Ada beberapa kosakata perancis yang disertai keterangan. Barangkali kamu ingin belajar bahasa perancis, bisa sekalian deh.

3| Penokohan

Tokoh utama Sofyan, hmm...kurasa karakternya kurang kuat. Okelah, dia bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan pelik tapi kok masih kurang greget gitu ya. Justru saya merasa Kiara lah yang karakternya paling kuat di sini.

4| Tema cerita

Anak Indonesia yang kuliah di luar negeri, muslim, berasal dari keluarga sederhana, dipertemukan dengan pergolakan cinta serta pertanyaan mengenai keimanan. Tema ini mengingatkan pada Ayat-ayat cinta dan 99 Cahaya di Langit Eropa. Jujur sih, saya bosan dengan novel Islami seperti ini.

Yang membuat saya bertahan adalah rasa penasaran tentang diskusi-diskusi perbandingan agama antara para tokohnya.

Oiya, kalau kamu doyan baca puisi, selamatttt deh. Ada puisi romantis bertebaran di dalamnya. Serius, penulisnya kece banget bikin puisi.

5| Perbandingan Agama

Rasanya tidak fair jika seseorang menafsirkan agama lain dari kacamata atau sudut pandang agamanya sendiri. Jika kamu mau menafsirkan agama A, haruslah menafsirkan menurut kacamata agama A itu. Tentunya harus menurut kaidah-kaidah tafsir dan teologi serta menurut asumsi-asumsi agama itu snediri, bukan menurut agama lain. Jadi, saat kau ingin menafsirkan al-fatihah bukan menurut asumsimu pribadi tanpa tahu secara mendalam al-fatihah dan tafsirnya menurut Al-Qur’an dan sunnah. Apalagi subjektif sesui selera untuk kepentingan agama sendiri. Saya sepakat dengan pernyataan penulis di halaman 99 itu.

Rate

3 of 5

Quote

Ini adalah quote favorit saya dari Embun di Atas Daun Maple.

‘setelah kerinduanku untuk Tuhanku, keluargaku, dan saudara seimanku, kini kau meluluhkan perasaanku, dan tetiba kau juga ada di rinduku’.

Embun di Atas Daun Maple cocok dibaca untuk kamu yang penasaran dengan keyakinan yang selama ini kamu anggap benar.


21 comments on "[Review Buku] Embun Di Atas Daun Maple"
  1. Bagus juga nih buat yang ingin mengetahui kebenaran, tapi dari ceritanya malah seperti ke roman ya?

    ReplyDelete
  2. Untuk hal membaca buku aku salut bangat dengan mu inayah. Perlu banyak belajar dan meniru kebiasaan mu yang ini dech.

    ReplyDelete
  3. Aku setuju mbak dengan point yang menyebutkan bahwa untuk membandingkan agama lain tidak bisa dengan sudut pandang sendiri. :)

    ReplyDelete
  4. Mang masalah selera ya nay, sama akupun sejujurnya lagi bosen baca novel islami yang alurnya rerata hampir sama, skolah di luar, jatuh cinta dibalut nuansa religi
    Hmmmm

    ReplyDelete
  5. Kece bgt reviewnya.
    Susah banget nyari blogger buat review buku ini. Hihihi.
    Iya komparasi *apasih* agama itu agak sensitip sih menurutku.
    Btw, akhirnya itu loh... jadi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu loh apa nih mba...hehehe ...doakan aja yaa

      Delete
  6. wa, lagi nyari bacaan baru. Boleh ah nanti kalo ke toko buku lagi beli :)

    ReplyDelete
  7. Istikharah, Naya kl menurutku jika blm ada calon ngapain dijadikan pertimbangan, toh yg nyata udah didepan mata..

    ReplyDelete
  8. Istikharah, Naya kl menurutku jika blm ada calon ngapain dijadikan pertimbangan, toh yg nyata udah didepan mata..

    ReplyDelete
  9. Meskipun mungkin gaya bahasanya gak njelimet, tapi tema yang diangkat rasanya cukup berat ya Jeung Nay...

    ReplyDelete
  10. bagus bukunya...nanti hunting ke gramed ah

    makasih atas sharenya mbak

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.

^^ @Innnayah

Auto Post Signature

Auto Post  Signature