Prawirotaman Tak Sekadar AADC 2

October 17, 2018
prawirotaman-greenhost
lobi green host hotel
Aku mulai halusinasi, antara badan dan pikiran sudah tak lagi nyambung. Temaram lampu lobi greenhost hotel semakin membuat nyaman dan ingin merebahkan diri saat itu juga. Mohon maklum, sehari full aku dan 19 academia Danone Blogger Academy 2018 muterin Jogja hingga Klaten. Beruntung sekali bisa nginep di hotel yang hits banget di Instagram bahkan sebelumnya dibuat syuting AADC2. Tapi ada yang lebih istimewa, bagiku Prawirotaman adalah sisi termanis kota gudeg ini. Kok bisa?

Jejak masa Abege di gang gerilya

Secara fisik lahiriah, tak ada beda antar Inayah tahu 2018 versus Inayah tahun 2010. Gang gerilya Prawirotaman menemani masa-masa abege yang ‘embuh’ banget. Jaman itu dunia traveling belum se terkenal sekarang. Penginapan pun masih sedikit di gang ini yang terkenal sebagai kampung bule.
PRAWIROTAMAN JOGJA
gang gerilya

Prawirotaman itu nggak hiruk pikuk layaknya Malioboro. Tapi jaman abege menginap sendirian di sini sendirian juga tak jadi suatu ketakutan. Masa itu belum ada Instagram, paling banter juga upload foto ke facebook via hape yang belum Qwerty tombolnya. Tapi dengan semangatnya aku pernah jalan kaki bolak-balik dari Prawirotaman ke Sasono Hinggil untuk hunting foto. Sama siapa? Sendirian.

Gempita Malam Di Nanamia Pizzeria

spagety nanamia pizzaria
spagety marinara
Friday nightnya Jogja tu begini. Bercengkrama dengan teman-teman academia sambil menanti hidangan pasta di nanamia pizzeria. Tirtodipuran lokasi aku makan aneka pasti dan pizza ini  tetanggaan dengan Prawirotaman.
nanamia pizzaria
lumer ya
Citarasanya memang bule banget untuk pastanya, tapi kalau pizza masih lahap kok aku. Untuk setting tempat juara lah, jadi kepikiran pengen nikahan outdoor dengan lampu-lampu begini. Aminin ya.
kafe hits nanamia pizzaria
outdoor

Greenhost hotel penginapan ramah lingkungan

Sejak di lobi, tanaman asli menggantung dimana-mana. Ruangan kaca yang kalau siang jadi hemat lampu, furniture yang fungsional dan cantik, semuanya membuatku punya alasan mengapa hotel ini selalu full book tiap kali mau nginep.

Kamarku di lantai 3, karena sudah sangat lelah aku pakai lift saja dong. Dan taukah kamu? Liftnya berdinding kayu lho. Nggak ada metal sama sekali. Lampunya lagi-lagi temaram dan ada tanaman. Ini tempat apaan sih? aku suka bangeeeet.
lift kayu greenhost hotel
ini lift lho. Itu sendal bekas sendal hotel
Serai 1 adalah tipe kamar yang kumasuki. Sungguh ini pertama kalinya aku masuk kamar hotel yang desainnya unik. Lantai dan dinding plesteran semen saja. Perabotan kayu, jendela rendah hanya setengah bagian dan di atasnya ada rak, tempat tidur bermotif sarung, dan lihatlah di ujung sana ada lampu jadul. Paulus Mintarga mendesain kamar ini tanpa logam dan menggunakan material kayu bekas.
kamar serai 1 greenhot hotel
kamar tipe serai 1
Tya, teman sekamar sesama academia mempersilakan agar aku mandi duluan. Kekaguman akan greenhost hotel semakin menjadi. Efisien banget kamar mandinya, tapi nggak sempit. Pintu geser berbahan kayu kasar, cermin, area pembatas shower yang juga menggunakan kayu, semua pemandangan ini membuatku lupa kalau ada kaca besar yang tembus pandang ke tempat tidur.
kamar-mandi-greenhost-hotel
kamar mandinya
Sebagus apapun hotel, kalau dikejar deadline ya rasanya kurang. Badan lelah, hati gundah, berontak dengan sisi kemanusiaan ini yang ingin menikmati kenyamanan. Yang menang siapa? Hati gundah. Aku tidur dengan perasaan nggak tenang sama sekali padahal suasanya sungguh ‘tempat tidur goals’.

grrenhot hotel jogja
asri banget ya
Tak seperti mba Dian Sastro yang sempat renang cantik diantara hijaunya tanaman, aku mah pagi-pagi sudah harus checkout karena trip Danone Blogger Academy hari ke 2 lumayan jauh ke Klaten. Setengah 7 harus checkout, dan tentunya sudah sarapan. Karena kegalauan masih mendominasi, aneka menu yang ada di greenhost rasanya kurang menggoda. Padahal harusnya banyak yang bisa dieksplor untuk sarapan. Dari aneka roti hingga bubur. Oiya satu lagi yang menarik, dapurnya open kitchen lho. Tapi aku nggak foto huhuu.
sarapan-green-host-hotel
sarapan
Oke fix, aku harus kembali ke greenhost hotel dengan badan yang lebih segar dan tentunya pikiran lebih jernih. Biar bisa menikmati. 

Pasar Prawirotaman

Tempat favorit aku kalau di Prawirotaman ya pasarnya. Pagi-pagi cari jajanan gitu. Tapi karena nggak memungkinkan, lebih baik segera meluncur deh ke PT Tirta Investama Klaten untuk melihat proses pembuatan Aqua.
Saat melewati gang samping greenhost hotel, aku papasan dengan seorang ibu. Dia senyum, aku (akhirnya) membalas senyuman. Begitulah Prawirotaman, yang masih manis sejak dulu hingga sekarang. 
*Semua foto di postingan ini diambil dengan smartphone 
5 comments on "Prawirotaman Tak Sekadar AADC 2"
  1. Jogja oh Jogja. Selalu bikin kangen. Salah satunya sisi keramahannya.

    Hotelnya asri, rumahan, dan tenang (versi photo)

    ReplyDelete
  2. Selalu ingin ke Yogya karena apa-apa terasa lebih murah dibandingkan dengan Jakarta.

    ReplyDelete
  3. ini gue kayaknya harus berguru sama lu, na. biar bisa diajak jalan-jalan bahkan mengunjungi hotel keren yang ada di prawirotaman. gue malah enggak tau kalo tempat ini dijadikan tempat syuting di film aadc. hahaha

    tapi yang masih bikin penasaran, bentukan liftnya. kalo emang bener kayak yang diceritain, gue pengen liat secara langsung uy.
    semua sudut kota jogja emang cocok buat hunting foto gitu ya?

    ReplyDelete
  4. Aih, bagus sekali ceritanya! Sayang, aku demam jadi tidak begitu menikmati jalan-jalan ini. Bagaimana kalau kita bikin sekali lagi? Hehe

    ReplyDelete
  5. wahhh.... nginep di greenhost ya mbak,,,, pengen banget nginep disana,, tapi belum kesampaian,, lagi nabung2 dulu biar ketika di jogja bisa maksimal liburannya....

    salam kenal :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.

^^ @Innnayah

Auto Post Signature

Auto Post  Signature