Fenomena es krim Viennetta dan Mentalitas Oportunis Orang Indonesia

April 20, 2020
Fenomena es krim Viennetta dan Mentalitas Oportunis Orang Indonesia

Kerumunan pegawai supermarket membawa plastik bening membuatku penasaran untuk mendekat. Beberapa langkah dari sana aku tahu, episentrumnya adalah freezer walls. Kotak-kotak es krim Viennetta berpindah ke plastik berisi es batu yang mereka bawa. Aku ikut mengambil satu, karena penasaran saja. Fenomena es krim Viennetta yang langka dan katanya dirindukan ini erat hubungannya dengan mentalitas orang Indonesia.

Memori masa kecil sebagai branding

Aku tidak mengenal Viennetta sebelumnya, hingga orang-orang membicarakannya di sosial media twtter dan instagram. Katanya ini adalah es krim yang jaman dulu belum sempat dinikmati skaing mahalnya. Ada pula yang bilang ini es krim masa lalu milik orang kaya. Sempat menghilang bertahun-tahun kini kembali.

Oh jadi begitu. Walls mengemas branding Viennetta sebagai memori masa kecil bagi banyak orang. Tentu tak termasuk untuk aku, yang ketika kecil kenalnya es krim gerobakan. Bisa makan es krim kul-kul biru aja udah mewah banget. Apalagi paddle pop, Connelo, dan es krim premium lain. Bahkan iklan es krim Viennetta saja aku tidak tahu.

Beberapa bulan sebelum es krim ini beneran beredar, ramenya sudah menuhin timeline. Sebuah strategi yang bagus. Jadi, product knowledgenya duluan disodorin biar orang penasaran. Dan tanpa disadari, banyak banget orang yang ikutan memasarkan tanpa diminta pihak brandnnya. Mungkin karen merasa related with the campaign.

Mentalitas Oportunis

Hampir bersamaan dengan pandemi yang merebak di Indonesia, es krim Viennetta muncul. Mulai nyata aku melihat teman-temanku memposting di sosial media. Namun sayangnya, di sinilah mentalitas orang Indonesia diuji. Mental yang mana? Mental oprtunisnya.

Menurut KBBI, Oportunis adalah paham yang semata-mata hendak mengambil keuntungan untuk diri sendiri dari kesempatan yang ada tanpa berpegang pada prinsip tertentu.

Setelah fenomena masker medis dan hand sanitizer yang harganya naik berkali-kali lipat karena banyak ditimbun, es krim Viennetta pun begitu. Sepertinya sudah menjadi mentalitas orang Indonesia. Bukan hanya kebutuhan yang primer saja, bahkan urusan jajanan pun jika permintaan sekiranya akan tinggi maka cepat-cepat diborong untuk dijual lebih mahal.

Ya, permasalahannya adalah dijual lebih mahal yang kelewatan, bukan hanya mengambil untung sekadar ongkos capek ibaratnya. Inilah yang dalam tulisan ini aku sbeut sebagai mental oportunis.
Kerap kali, orang menganggap “ya,,inilah bisnis. Kalau you tahu pasar, you pasti akan cari barang dengan demand tinggi. Dibeli. Lalu you ambil keuntungan sebanyak-banyaknya.”

Entahlah, aku merasa ini bertentangan dengan hati nuraniku.atau hanya karena aku saja yang jiwa bisnisnya masih cupu?

Penimbun bukan hanya pedagang besar, namun juga orang-orang yang sebenarnya adalah konsumen. Sebut saja pedagang dadakan, lewat jastip (jasa titip). Sempat ramai juga di instagram, tentang oknum karyawan minimarket yang menyimpan es krim Viennetta di rak bagian bawah freezer. Aku melihat sendiri, awalnya mengira memang displaynya Viennetta di rak bawah terhalang es krim-es krim kecil lain. Hehe..aku terlalu khusnudzon.

Review Es krim Viennetta



Lalu bagaimana sih rasanya es krim Viennetta yang fenomenal ini? Bagiku yang ketika masa kecil Cuma makan es krim gerobakan sih enak banget ya. Tapi kalua kamu sudah terbiasa makan es krim macam Baskin Robbin atau lainnya sih, bakal menganggap B aja. Tapi, aku juga mikir-mikir kalau harus sering beli es krim seharga 50ribu rupiah ini. Intinya sih, sekadar cukup tahu saja.
4 comments on "Fenomena es krim Viennetta dan Mentalitas Oportunis Orang Indonesia"
  1. Aku gak tau banget ttg ice cream ini, tapi aku pengen coba hahahha :D


    miris lihat orang dalam yang lakuin nyimpan2 kek gitu :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya penasaran yg bikin orang jd hunting2...ampe jastip eheh

      Delete
  2. Beline dimana sih sebenere es krim ini ?? katanye di Indomart adaa tapi udah muter-muter dari satu indomart ke indomart lainnya tetep gak ada. Aku juga penasaran dengan rasanya yang katanya legend ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini ketemu di kerfur transmart, tp wkt itu lihat juga di indomaret (depan rsud kraton dan jl. kh mas mansyur)

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.

^^ @Innnayah

Auto Post Signature

Auto Post  Signature