Perayaan Cang Nyiat Pan (Cap Go Meh) di Singkawang

February 26, 2021

Perayaan Cang Nyiat Pan (Cap Go Meh) di Singkawang


Hari ini tepat banget dengan perayaan Cap Go Meh, hari ke 15 dari tahun baru Imlek. Kalu bicara Imlek dan Cap Go Meh di Indonesia, langsung kebayang Singkawang sih. Saya belum pernah kesana, tapi ingin banget. Kulinernya, budayanya, pasti bakal jadi pengalaman yang engga biasa buatku. Terlebih karena beberapa hari yang lalu mengikuti webinar Acara Seri Gastronomi Indonesia, Cang Nyiat Pan dari  Aksara PanganLewat para narasumber yaitu Chef Wira Hardiyansyah ( @wirahardiyansyah2.0 ), Bapak Dr. Hasan Karman, SH, MM ( @hasankarman_ ), dan Chef Meliana Christanty  ( @melianachristanty ) saya jadi paham khasanah kuliner dalam Cang Nyiat Pan.


Sejarah Cang Nyiat Pan

Di Pekalongan tempat kelahiran saya, upacara Cap Go Meh dirayakan secara meriah. Baru kali ini saya mendengar istilah Cang Nyiat Pan dari Bapak Dr. Hasan Karman, SH, MM. Cang Nyiat Pan berasal dari dialek Hakka/Khek yang artinya pertengahan bulan purnama. Sedangkan Cap Go Meh, berasal dari dialek Hokkian dan Teochew yang artinya Malam 15. Nah masih ada satu istilah lagi nih, yaitu Yuan Xioau Jie yang berasal dari dialek Mandarin. Artinya perayaan utama, sebab malam 15 ini jatuh pada bulan pertama pertama imlek yang merupakan penutup perayaan tahun baru imlek.


Nah, kalau di luar negeri kita sering mendengar istilah “lantern festival’ kan? Ini ada sejarahnya juga loh. Pada masa dinasti Han (206 – 221 SM ) perayaan Cang Nyiat Pan dilakukan sebagai penghormatan kepada Dewa Thai Yi. Ritual ini tertutup, hanya untuk kalangan istana. Nah karena acaranya sepanjang malam, maka diperlukan penerang berupa lentera-lentera sejak senja hingga keesokan harinya.


Cang Nyiat Pan di Singkawang

Awalnya saya tahu perayaan di Singkawang ini lewat film Aruna dan Lidahnya. Masih menurut penjelasan dari Bapak Dr. Hasan Karman, SH, MM. Nih, pada Hari ke 12 (H-3), kota Singkawang penuh dengan hiruk-pikuk kelompok “TATUNG” yang berkeliling dengan tabuhan yang ramai dengan kepercayaan bahwa para shaman/dukun membersihkan kota dari unsur2 negatif & roh jahat. Ritual ini berdasarkan legenda dari mulut ke mulut dari abad ke 18.

Perayaan Cang Nyiat Pan (Cap Go Meh) di Singkawang
Sumber foto : Bapak Dr. Hasan Karman, SH, MM


Pada hari H (Hari ke15), ritual ini mencapai puncaknya. Seluruh kelompok TATUNG keliling kota & melakukan sembahyang di Kelenteng Tridharma Bumiraya yang berada di tengah kota. Setelah pawai keliling kota, terjadi acara lelang barang-barang yang sebelumnya diletakkan di altar sembahyang kepada Kaisar Langit.


Kuliner Cang Nyiat Pan khas Singkawang

Perayaan Cang Nyiat Pan atau Cap Go Meh identik dengan berkumpulnya keluarga untuk makan-makan. Kalau di Pekalongan, saya cuma kenal lontong Cap Go Meh. Bahkan sajian ini di keluarga saya menjadi signature tiap arisan bulanan.


Perayaan Cang Nyiat Pan (Cap Go Meh) di Singkawang


Menurut Chef Meliana Christanty, ada 8 hidangan utama dan pendamping dalam perayaan  Cang Nyiat Pan khas Singkawang.

Chiang Mie

Masakan Ca

a.Hebiaw/Fish Maw & Bakso Ikan atau Haisom/Teripang

b.Rebung, Haisom dan Sam Chan

Hekeng

(Ponti)/Hakong (Skw) & Kit Iu/Kit Jiu

Ikan

a. Ikan Dorang/Dogang (Bawal) jenis Putih

b.Jelawat

c. Ikan Bodoh / Nga He /Marble Goby / Marble Sleeper (Oxyeleotris marmorata). Nama Lain:

Bakut, Bakutut, Belosoh, Boso, Boboso,, Bodobodo, Gabus Bodoh, Ketutuk, Ikan Malas, Ikan Hantu.

Tek Sun (Rebung ditumis dengan daging)

Udang Galah Asam Garam
Babi

Sup Bebek Asinan Plum (Asinan Plum bisa diganti dengan Asinan Jeruk Nipis)

Chef Wira Hardiyansyah menceritakan tentang sejarah kuliner Tionghoa di Nusantara. Menurutnya, kehadiran kuliner Tionghoa ini memberi warna bagi kuliner asli Indonesia. Perannya sangat besar dalam menambah variasi rasa pada kuliner Indonesia. Ternyata para pendatang membuat tahu, kembang tahu, mie, bihun, soun, tauco, kecap seraya memanfaatkan bahan-bahan setempat – ( Ishwara Helen “Peranakan Tionghoa Indonesia, Sebuah Perjalanan Budaya. 2009). Saya jadi ingat perusahaan kecap dan tauco di kawasan Pecinan Pekalongan.

Perayaan Cang Nyiat Pan (Cap Go Meh) di Singkawang

Kekayaan budaya nusantara juga diwarnai oleh busaya Tionghoa baik itu dalam ranah festival, maupun ranah kuliner. Semuanya membuat kita semakin kaya dan unik. 

2 comments on "Perayaan Cang Nyiat Pan (Cap Go Meh) di Singkawang"
  1. Rame banget ya mbak, aku belum pernah melihat secara langsung karna ya di daerah sini gak ada hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. di tempat saya da, tapi tak seramai di Singkawang

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.

^^ @Innnayah

Auto Post Signature

Auto Post  Signature