Modul Sampahku Tanggung Jawabku Dari Aqua dan Sekolah.mu

May 09, 2021

sampahku-tanggung-jawabku

Makin kesini makin sering mendengar istilah “bijak berplastik”. Sekitar 2 tahun lalu ketika saya masih asing dengan istilah ini, saya dipertemukan dengan orang-orang yang punya concern terhadap lingkungan. Mereka memulainya bukan dengan ‘nyuruh’ orang lain, namun menunjukan dari perilaku mereka sendiri yaitu bijak berplastik dengan cara sederhana. Nggak se-ekstrim sama sekali anti plastik, namun melakukan reuse-recycle-reduce dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya.


Tentang Samtaku

Sebenarnya saya ingin belajar lebih dalam soal ini, eh ternyata Danone-Aqua bekerja sama dengan platform edukasi daring, Sekolah.mu meluncurkan modul interaktif anak, yaitu modul Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku). Program berbasis digital itu memudahkan tenaga pendidik dan orang tua memberikan pemahaman kepada anak tentang pentingnya bertanggung jawab atas lingkungan. Modul pendidikan lingkungan anak ini diberikan secara gratis loh. Ini yang membuat saya menyarankan Samtaku ke teman-teman yang sekarang punya anak Paud dan usia SD.


Peluncuran program “Sampahku Tanggung Jawabku”

sampahku-tanggung-jawabku

Saya masih terngiang
jingle "sampahku tanggung jawabku" yang diputar sebelum webinar launching program Samtaku pada 6 Mei 2021 lalu. webinar AQUA dan Sekolah.mu ini insightful sekali sebab diisi oleh orang-orang yang sehari-hari memang fokusnya ke Pendidikan, anak, dan lingkungan. Mereka adalah:

- Najelaa Shihab, Founder Sekolah.mu

- Intan Ayu Kartika, Danone-AQUA Brand Director

- Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia

- Jumeri, S.TP., M.Si, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud


Tujuan Jangka Panjang

Tahun ini, materi program Samtaku dikemas secara digital dengan materi berkualitas dan menarik agar dapat lebih mudah diakses dan tersedia untuk diunduh kapan saja. Selain itu, inisiatif ini dikembangkan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh yang tengah diimplementasikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia selama pandemi ini. Oiya, program Bijak Berplastik memiliki beberapa pilar, salah satunya adalah pilar edukasi dengan target mengedukasi lebih dari 100 juta konsumen dan 5 juta anak usia sekolah hingga tahun 2025.


Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Jumeri, STP MSi mengatakan, pemerintah menyambut baik setiap inisiatif yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk memajukan pendidikan sejak dini mencetak generasi penerus yang mencintai lingkungan.


“Kolaborasi AQUA dan Sekolah.mu ini sejalan dengan program pemerintah yang ingin terus melakukan terobosan program pendidikan terutama ketika periode proses belajar mengajar dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Dengan adanya program belajar digital SAMTAKU, anak-anak di Indonesia dapat memperoleh kesempatan mengenai tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang memiliki nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari,” 

 

Belajar apa saja sih?

Nah, modul ini terdiri dari dua jenjang usia yaitu Paud dan SD. Silakan kalau mau tahu lebih dalam bisa cek pada link berikut ini:


Jenjang SD : https://www.sekolah.mu/program/sampahku-tanggung-jawabku-sd

Jenjang PAUD: https://www.sekolah.mu/program/sampahku-tanggung-jawabku-paud


Secara garis besarnya, modul e-learning ini terdiri dari video, buku cerita, aktivitas interaktif, dan berbagai panduan pengelolaan sampah yang dapat diakses selamanya. Modul ini berbahasa Indonesia, ada sertifikat kelulusan, dan rapor program.


sampahku-tanggung-jawabku


Salah satu kendala belajar online adalah bosan, apalagi anak-anak. Nah, menurut founder sekolah.mu yaitu Ibu Najelaa Shihab, program ini pasti akan diselesaikan anak-anak. Tidak ada istilah mandeg di tengah jalan, karena modul ini mudah, menyenangkan, dan memberikan makna.


“Melalui kerja sama dengan AQUA dalam program SAMTAKU ini, kami bisa turut berkontribusi dalam menyediakan program pendidikan yang berkualitas, dengan akses yang luas. Pembelajaran terintegrasi digital di sekolah.mu selalu ditandai dengan struktur kurikulum yang personal dan fleksibel,” Najelaa Shihab, Founder Sekolah.mu.

 

Pada akhir program anak-anak diminta untuk melakukan aksi nyata dan mempraktikkan langsung pengetahuan yang sudah didapat. Anak-anak akan membuat biopori dan diminta menceritakan bagaimana proses pembuatannya. Seluruh aksi dan karya anak akan terdokumentasi pada portofolio, lho! Seru banget sih ini. Jadi nggak hanya nontonin gurunya bicara saja.


Program belajar terintegrasi digital Samtaku ini dibuat dengan harapan bahwa semua dapat bersama-sama mengedukasi masyarakat dan anak usia sekolah mengenai pentingnya mengelola sampah, sesuai dengan misi Danone Indonesia dalam gerakan #BijakBerplastik, dan ini kami wujudkan melalui program yang secara khusus menyasar anak-anak usia 4-12 tahun.

Post Comment
Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.

^^ @Innnayah

Auto Post Signature

Auto Post  Signature