[Review Buku] Kafka on The Shore

June 26, 2014
Kisah yang penuh misteri dan aneh tapi seolah-olah nyata. Ah pinter banget penulisnya. Pantas saja bisa jadi international best seller. Ini rekor bagiku, menyelesaikan 600 halaman novel terjemahan dalam 5 hari. 
Judul: Kafka on the shore
Penulis: Haruki Murakami
Penerbit: Pustaka Alvabet 
Tahun terbit: 2005, terjemahan bahasa Indonesia 2008.

Ini novel yang detail dan kompleks tapi mudah dipahami dan seru, bagaikan baca komik detektiv conan. Tapi kisahnya bukan kisah detektif. Setting Kafka On The Shore adalah Jepang tahun 40an hingga 70an. Tokohnya Kafka, Nakata, nona Seiko, Oshima, Hashino, Jhoni walker, Kolonel Sander. Aneh kan? Memang aneh. Tapi seperti yang saya bilang diatas, ini menarik. Pasti kita pernah berpikir tentang sebuah dunia lain. Dunia arwah, dimana di situ adalah tempat netral antara hidup dan mati. Di kebudayaan kita Indonesia, hal itu sudah biasa. Tapi karena ini penulisnya Jepang, jadilah ada bumbu scifi, permainan emosi, san aroma filsafat. Saya saja jadi penasaran dengan karya Beethoven Trio ArchDuke. Hemm...jadi gini alurnya.

Ada 3 kisah yang akhirnya akan bertemu pada suatu titik. 
1. Kisah misteri anak-anak SD pingsan
Saya pikir, kisah masa lalu di tahun 40 an saat Jepang sedang perang ini adalah kisah tentang Ufo. Sampai akhir cerita, penjelasan lebih lanjut tidak ada. Misterius.
2. Kisah Kafka
Bocah 15 tahun yang kabur dari rumahnya karena ingin membebaskan diri dari kutukan ayahnya.
3. Kisah Nakata
Lanjutan dari kisah 1, dimana Nakata adalah korban dari sebuah misteri di masa lalu. Terperangkap dalam jiwa setengah mati. Bagian Nakata ini saya paling suka. 

Penulis lihai dalam memilih kata. Quotes saya sampai bejibun, bisa cek di www.inamangunkusumo.tumblr.com ya. Saya baca versi terjemahan bahasa Indonesia dengan cover dan judul yang tidak menarik. Kafka On The Shore "labirin asmara ibu dan anak". Entah ya, penerbit seenaknya saja buat judul dan covernya seperti itu (kalau buku di gambar atas itu versi bahasa Inggris). Tapi, hasil terjemahanya bagus. Mudah dipahami dan tetap terasa indah. Dibandingkan dengan Norwegian Wood karyanya yang saya baca sebelum ini, Kafka On The Shore memiliki konflik yang lebih banyak dan lebih asyik. 
Inti dari kisah Kafka On The Shore adalah orang-orang yang berusaha lari dari kenyataan. Di bagian akhir, Haruki Murakami menuliskan "waktu membebanimu bagai sebuah mimpi lama yang ambigu. Kau terus bergerak, berusaha untuk lepas darinya. Tapi, bahkan seandainya kau pergi ke ujung dunia pun, kau tidak akan dapat lari dari waktu. Namun demikian, kau tetap harus pergi ke sana--ke ujung dunia. Ada sesuatu yang tidak dapat kau lakukan kecuali joka kau pergi ke sana."
Overall, recommended. Tapi, bagi yang belum cukup umur harap waspada membaca kisah bagian Kafka ya...agak vulgar sih. 
Jadi, 4 dari 5 bintang untuk Kafka On The Shore Haruki Murakami.



[Review Buku] How To Be An Explorer Of The World

June 22, 2014
Semua orang adalah seniman. Itu benar. Tapi kadang nggak kita sadari. Kreativitas terbentur kalimat "ah ngapain sih, banyak hal yang harus aku lakukan sekarang". Mungkin terasa aneh, di sela aktivitas saya suka mengumpulkan benda-benda yang saya temukan dan mempunyai makna. Suatu ketika saya membuka journal saya saat SMA. Hahaha wow ada bungkus permen, ada surat ijin, ada kertas coret-coretan yang kusut (saya ingat yang ini saya pungut dari laci meja). Ada juga rumput kering dan bunga melati kering yang sengaja saya tempel di buku Fisika. Hahhaah..masih banyak yang lain lagi. Pun di buku-buku kuliah, kadang saat mendengar kata-kata tertentu saya langsung tulis di manapun (termasuk di buku catatan). Makanya saat suatu ketika catatan saya dipinjam teman-teman dan difotokopi lucu aja ada catatan nggak relevan nyempil di sana.
Mengasyikan. Hal-hal yang saat ini biasa saja, beberapa tahun lagi bisa bernilai. Bernilai karena kesan. Inilah yang sebenarnya disampaikan Kari Smith di buku ini "how to be an explorer of the world". Isinya kurang lebih begini:
      
      
      
Jadi, seorang petualang itu bukan cuma yang naik gunung..memasuki daerah terpencil...kamu yang cuka beredar di komplek dan di kota yang itu-itu saja bisa juga jadi explorer. Cobain cara ini;
       
So, selama ini saya sudah lakuin apa yang Kari Smith tulis. Ya..alamiah saja. 
Enjoy your life...






[Review Buku] Norwegian Wood ; Haruki Murakami

June 21, 2014
Inilah pertama kalinya saya nyempetin dan niatin banget buka soundcloud cuma buat denger lagu "Norwegian Wood" nya The Beatles yang dirilis 1965 di album Rubber Soul (Ibu saya baru lahir). Musiknya asik, seperti ada rebana nya gitu sih ya hahahha. Tapi liriknya, ehem..uhuk...cari sendiri kalau mau tahu. Ya mungkin kalian lebih cukup umur dari saya, jadi nggak malu waktu ngucapinnya.
Begitulah, Norwegian Wood The Beatles sepertinya menjadi inspirasi penulis novel nan mashur ini Haruki Murakami. Saya tahu Haruki Murakami dari beberapa penulis yang saya follow di twitter. Setelah mencari tahu, jadi penasaran dengan karya-karyanya. Katanya sih, buat yang baru mau kenal Haruki murakami sebaiknya pertama kali bacanya "Norwegian Wood". Alasannya karena ceritanya paling nyata, tak banyak misteri, dan lain sebagainya.
Bagi saya Norwegian Wood itu seperti Norwegian Wood nya The Beatles banget. Bukan sekedar lagu kesukaan Naoko, gadis yang disukai Watanabe. Naoko itu mantan pacar kizuki sahabat Watanabe yang mati bunuh diri. Intinya, novel ini adalah gambaran kehidupan remaja Jepang masa 60an yang FREE banget. Pembaca diajak melihat sisi wajar dari kehidupan remaja yang aneh-aneh, bebas, dan memberontak tradisi. 
Ternyata saya cocok dengan penulis ini. Gaya bahasanya itu oK. Saya baca versi terjemahan sih, berarti penerjemahmahnya juga oK. Deskripsinya detail tapi nggak berlebihan, alurnya nggak ketebak. Tapi, bagi kalian yang merasa "tabu" untuk mengetahui lebih dalam tentang "pergaulan bebas" (free sex, aktivitas remaja yang menyimpang, orientasi menyimpang, dkk) siap-siap istighfar sepanjang perjalanan membaca. Emmm ya terasa vulgar (ingat bagaimana cara penulisan Ayu Utami kan..). 
Pelajaran yang bisa diambil apa dong? Yah..kadang ada situasi dimana kita sangat labil. Karena kelabilan itu, lalu kita mengambil keputusan untuk mencari kesenangan dengan suatu cara, tapi...cara itu hanya membuat kita semakin labil. 



[Review Buku] Jodoh Pasti Bertemu

June 08, 2014
Kisah klasik, perjalanan cinta seorang wanita cantik yang penuh liku dalam mencari jodoh yang berakhir happy ending. Klasik? Ya..klasik banget, nggak beda sama cinderella..putri tidur..atau barbie. Wanita cantik kurang beruntung yang akhirnya ketemu pangeran tampan dan tinggal bahagia di istana.
Judul: Jodoh Pasti Bertemu
Penulis: Astrid Tito
Penerbit: Matahari
Tahun terbit: 2014
Jumlah halaman: 286
Judulnya bikin saya malu baca buku ini di tempat umum, hahaha..terlalu jujur kacang ijo. Berlatar di Jakarta, tokoh utamanya bernama Freya adalah teller bank. Ya ya ya..dari awal saya males baca gara-gara pekerjaan si tokoh. Bukannya apa,,ini terlalu mainstream. Masih banyak hal lain, misalnya sebagai buruh pabrik...bartender..kasir...kenapa harus teller bank sih? Imajinasi Anda kurang dalam. Pun untuk nama-nama tokohnya, kurang asik deh pakai nama anak sendiri. Saya mencari bagian peak novel ini, tapi nggak dapet. Alur maju mundurnya juga nggak bikin cerita jadi asik...biasa aja. 
Sisi positif novel "Jodoh pasti bertemu" ini adalah knowledge yang bisa kita dapatkan. Banyak hal-hal baru terutama pengetahuan di bidang psikologi dan keajaiban sedekah. Saya cukup terganggu dengan ketidakkonsistenan penulisan. Misalnya saja tokoh Lani yang katanya lebih suka manggil orang langsung namanya, eh di suatu bagian manggil tokoh lain pakai "mbak". Juga di akhir cerita ada tokoh namanya Aufar, padahal berkali-kali disebutkannya dengan nama Ashley.
Overall, kurang bisa memainkan perasaan. Cukup 2 dari 5 bintang untuk novel "Jodoh Pasti Bertemu".
Kesimpulan dari bacaan ringan ini adalah..untuk meraih niat, cita-cita dan keinginan, bila kita harus melewati jalan yang panjang, maka yang kita bisa lakukan adalah, tetap menebar energi positif terhadap keluarga dan lingkungan. Di situlah makna sabar dan pasrah padaNya.


[Review Buku] Halaqah Cinta

June 03, 2014
Buku sederhana yang membuat saya cengar-cengir pas baca. Membahas problematika yang pas banget di usia menjelang 25 ini. Tiada lain tiada bukan mengenai pernikahan. 
Judul: halaqah cinta
Penulis: @teladanrasul
Penerbit: Qultum media
Tahun terbit: 2014
Jumlah Halaman: 302

Sebenarnya halaqah cinta ini terlalu sederhana kalau dijadikan buku. Point-point seperti "masalah yang membuat seseorang telat nikah" atau "tips praktis menjemput jodoh" sebenarnya cukup bermanfaat. Tapi, pengembangan isi buku terasa sangat kurang. Yang sedikit menghibur adalah ilustrasi yang lucu-lucu..ini contohnya. Saya sangat terganggu dengan berantakanya perataan teks. Entah sengaja atau tidak, baru kali ini lho ada buku yang teks nya tidak justify (rata kiri kanan). 
Share sedikit tentang inti dari buku Halaqah cinta. 
Inilah beberapa alasan yang membuat seseorang belum juga mau nikah: 
1. Belum punya pekerjaan tetap
2. Belum dapat izin orang tua
3. Parno, takut ini-itu
4. Belum nemu yang cocok
5. Nggak pede
6. Ingin berbakti dulu sama orang tua
7. Pengalaman buruk di masa lampau.
Kamu yang mana?
Nah kalau tips biar cepet nikah..ini dia nih.
Overall cukup menghibur, kamu bisa skip bacanya karena isinya ya gitu deh. Saya aja cek daftar isi, lalu baca cepat hahaha. 
Cukup 3 dari 5 bintang untuk Halaqah Cinta.








Auto Post Signature

Auto Post  Signature