Review Life of Pi (book)

January 23, 2014
Buku setebal 446 halaman ini diterbitkan pada tahun 2001 dan baru saat ini kubaca bahkan 2 tahun setelah film nya menang oscar. Tapi tidak ada kata terlambat buat baca. Cerita yang luar biasa, membacanya terasa berat di awal (membayangkan tebalnya buku). Cerita mengalir begitu saja dan sangat membuat penasaran. Penjelasan dan deskripsinya sangat detail. Kalau Novel Indonesia, setara Laskar Pelangi deh. Pantas saja Life of Pi sudah jadi best seller international.
 
Penulisnya Yann Martel menceritakan kisah yang merupakan true story ini dengan lugas. Life of Pi menceritakan tentang seorang anak India yang menjadi korban satu-satunya yang selamat dalam sebuah kecelakaan kapal. Pi kehilangan keluarganya, dan dia harus berjuan 277 hari dalam sekoci bersama seekor harimau. Ketakutan demi ketakutan berhasil dikendalikan, pun saat dia mendapati fakta bahwa pulau yang dia temukan ternyata pulau misterius dan karnivora. Pi adalah anak yang percaya dengan 3 agama. Dalam keadaan terjepit dan tercekam kelaparan serta ketakutan  dia masih beribadah untuk 3 agamanya tersebut. Saya berikan 4 bintang untuk Life of Pi. 
"Rasa takut adalah satu-satunya lawan sejati kehidupan. Dia musuh yang pintar dan licik". (Hlm.234)



Manusia fana

January 20, 2014
Pernah suatu kali aku meninggalkan kota dan dalam perjalanan pulang, melewati daerah yang tanahnya menanjak; bisa kulihat laut yang membentang di sebelah kiriku, dan didepan sana jalanan yang begitu panjang; sekonyong-konyong aku serasa berada di surga. Tempat itu sebenarnya sama saja seperti saat kulewati beberapa waktu sebelumnya, tapi cara pandangku sudah berubah. Perasaan itu campuran energi yang meluap-luap serta kedamaian tak terkira--begitu tajam dan membahagiakan. Sebelumnya, jalanan, laut, pepohonan, udara, dan matahari berbicara dalam bahasa berbeda-beda, tapi sekarang mereka berbicara dalam satu bahasa. Pohon menyadari keberadaan jalan, jalan menyadari keberadaan udara, udara melihat keberadaan laut, dan laut berbagi segala-galanya dengan matahari. Setiap unsur ini hidup berdampingan dalam damai bersama tetangganya, semua bersatu dan bersaudara. Aku berlutut sebagai manusia fana, dan bangkit sebagai makhluk abadi. Aku merasa seperti pusat sebuah lingkaran kecil yang menyatu dengan pusat lingkaran yang jauh lebih besar. 

                        (Dikutip dari Life of Pi hlm.103)

Fakta Jarak Aman Binatang

January 19, 2014

Pernah dikejar-kejar angsa? Ternyata binatang punya fakta unik lho, mereka punya jarak aman. 
Jarak aman adalah jarak yang dikehendaki binatang yang bersangkutan antara dirinya dengan makhluk yang dia anggap musuhnya. Burung flamingo di alam bebas tidak akan keberatan dengan kehadiran manusia kalau manusia itu berada 300m jauhnya. Masing-masing binatang punya jarak aman berbeda-beda, dan mereka mengukurnya dengan cara berbeda-beda pula. Kucing dengan tatapan mata, rusa dengan mendengarkan, beruang melalui penciuman. Jerapah tidak akan keberatan kalau kita dekati sampai jarak 30 meter dengan mobil, tapi kalau kita jalan kaki dia akan lari saat kita masih berjarak 150m. Kepiting faddler 10m saja, dan monyet penjerit 30m. Sedangkan kerbau afrika 35m jarak amannya. 
Binatang itu reaktif lho, mereka akan menjaga teritorinya. 

Sumber: Life of Pi hlm.69-70


Babacucu cari dan kasih gratisan

January 15, 2014
Hey siapa mau barang gratisan? Atau punya barang bekas trus pengen kasihin ke orang lain? Ada juga dong yang pengen orang lain nyoba produk kita trus mereka kasih review? Yuk gabung ke BabaCucu. Hihii lucu yah namanya. Kalau yang kasih gratisan namanya baba, yang cari gratisan namanya cucu. Cek sendiri ya Www.babacucu.com atau twitter di @babacucudotcom . Di sini aturannya kita bisa ngasih apa aja asalkan nggak ngelanggar Sara dan hukum. Nah, dapat gratisannya maximal 1x aja seminggu. Kayaknya seru deh, yang dikasihin nggak cuma sepatu bekas lho, ada komik..gadget..baju-baju..dan masih banyak lagi. 

Buat yang punya online shop bisa nih endorse gratis, hehe..kasihin barangbke orang dengan imbalan mereka kasih review di social media. Makin kreatif aja ya. Atau kamu mau ngadain survey, bisa juga nanti imbalannya barang buat para responden. 

Review Truth or Dare @wowkonyol

January 05, 2014

Lahir dari sebuah sayembara menulis, kumpulan cerpen ini Freak dan bikin saya  kecapean pas baca. 
Judul: Truth or Dare
Penulis: Rons Imawan, dkk.
Penerbit: Bentang Belia
Tebal: 272 hlm
Genre: Novel remaja
Jujur saya baca buku ini karena ketagihan setelah baca The Fabulous Udin (TFU). Kayaknya penulisnya juga bela-belain ngadain sayembara nulis karena TFU. Salah satu scene paling disuka pembaca TFU adalah bagian para lakon main Truth Or Dare. Tapi Truth or Dare di TFU itu seru, bikin 'mesam-mesem' karena feel nya dapet banget. Kenapa Truth or Dare di kumcer ini terasa Freak ya?

Terdiri dari 16 judul cerpen, penulis menyelipkan 1 karyanya sendiri berjudul 'Lentera padam' yang terbagi dalam 3 bagian bersambung. Saya mau review dalam bentuk rangking 3 besar nih diurutkan dari ranking 1.
1. Sang kurir (jaqueleto): konsepnya paling beda dari cerpen lain. Kualitas penulisannya bagus, sudah matang. Berani memainkan imajinasi pembaca, dan endingnya suka banget. 
2. End the Truth or Dare (satya karasuma): saya nggak paham sama jalan ceritanya yang terkesan terburu-buru, tapi tema zombie kerasa unik aja. 
3. Lentera Padam (onyol): sory ya onyol, meski kamu nulisnya dengan porsi panjang lebar tetap kamu nggak bisa jadi rangking 1. Tapi cerita kamu paling "freak" dan bikin capek diantara yang lain. Sosok aleksitimia nya itu apa nggak berlebihan ya digambarkan seperti itu. Aku rasa sih, selain dia aleksitimia juga psikopat. Kurang suka endingnya yang "sinetron" abis, klise. 

Lalu, 13 cerita lain bagaimana? Temanya hampir sama, jalan cerita juga ya seputar anak sekolah atau sekelompok orang yang main truth or dare. Ada yang mencoba horor, tapi nanggung. Overall semua cerita menghadirkan kejutan di akhir, meski semua kejutan nggak selalu seru. 
Desain sampulnya lumayan OK. Ilustrasi gambar kecil-kecil di beberapa halaman terasa tidak perlu dan kurang menarik. 
2 dari 5 bintang untuk Truth or Dare. 
"Kadang tak jujur berkata saat memilih Truth, dan terkadang juga memberi tantangan yang tak menantang sama sekali saat memilih Dare. Memang, selalu ada hal-hal yang seharusnya hanya diri sendiri dan Tuhan saja yang tahu" (hlm.137).


Review film Laskar Pelangi 2: Edensor

January 04, 2014

Tetralogi laskar pelangi sudah saya khatamkan. Keindahannya sudah diamini banyak orang. Film pertama dari tetralogi ini laskar pelangi adalah film yang sangat terkenal, begitupun dengan film keduanya sang pemimpi. Secara apik, film dibuat hingga menyentuh hati penontonnya. Beramai-ramai orang ke Belitong, bahkan ada pantai namanya pantai laskar pelangi. Ketika setahun yang lalu tersiar kabar tetralogi ketiga yaitu Edensor akan difilmkan, hatiku melonjak. Diantara 4 novel, Edensor yang paling menyentuh perasaan dan imajinasi saya. Ada perjuangan, percintaan, petualangan, persaudaraan, dengan setting Eropa dan tentunya imaji indah tentang desa Edensor. 

Di bulan Desember film ini muncul berdekatan dengan 99 cahaya di langit eropa dan tenggelamnya kapal van der wijk. Edensor baru sempat saya tonton setelah libur tahun baru. Saya antusias menonton dan sesekali tertawa dengan banyolan-banyolan Kak Rhoma. Tapi tiba-tiba "mbak-mbak" bioskop menuju pintu exit (pertanda film akan segera usai). Saya dan beberapa orang di deretan penonton menengok jam tangan. "Lhoh kok udahan?".."kok gini doang?" saya berharap setelah tulisan nama pemain ada tulisan "Bersambung" seperti film lain, ehhhh TIDAK ADA. 
Sangat jauh dari ekspektasi. Gong film ini sebenarnya adalah perjalanan backpacker Arai dan Ikal serta desa Edensor. Di film ini TIDAK ADA. Sebenarnya dari awal sudah agak curiga, sutradara film ini berbeda dari 2 sekuel sebelumnya yang mendulang sukses. Setelah itu, judul yang terkesan kurang percaya diri. Kenapa bukan Edensor saja seperti bukunya? Film ini sama sekali tidak menyentuh atau memotivasi, hambar, dangkal, tanpa kejelasan endingnya. Bagian yang paling menjengkelkan adalah kemunculan A ling di Paris dan adegan saat pencarian, sungguh sinetron banget. 
Masih penasaran dengan film ini? Silakan ke bioskop, dan saya merekomendasikan  cukup 2 dari 5 bintang. 

Auto Post Signature

Auto Post  Signature