[Review Buku] Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat, Pendekatan yang Waras Demi Menjalani Hidup yang Baik

March 04, 2019

The Subtle Art Of Not Giving F*ck
https://markmanson.net/
Aku pencemas, aku terlalu peduli dengan orang lain, aku terlalu banyak meikirkan hal yang harusnya dibikin bodo amat. Buku yang relatable dengan yang kurasakan akhir-akhir ini. Ingin seperti orang kebanyakan yang bisa cuek, atau setidaknya tak terlalu memikirkan sesuatu. Heu…itu alasan terbesarku membaca buku berjudul The Subtle Art of not giving a f*ck.

Identitas buku

Judul Asli : The Subtle Art Of Not Giving F*ck
Judul : Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat
Penulis : Mark Manson
Penerbit: Grasindo
Beberapa kali buku bersampul orange ini lewat di IG story aku. Teman-teman sepertinya lagi suka membaca buku yang judulnya konyol, pikirku. Suatu pagi di Bandara Ahmad Yani Semarang, aku melihat buku ini secara fisik. Ehmm,,tapi mahal banget. Singkat cerita, malam harinya aku bersua lagi dengan buku ini di etalase best seller book Gramedia Balikpapan. Langsung deh aku cari ke rak.

“mas, buku bodo amat di sebelah mana ya?”
“heh..apa?”
“iya,,buku bodo amat”

Percakapan nggak jelas antara aku dan pramuniaga gramedia.

Review

Jaman sekarang ini mau nggak mau kita dipaksa mikir tentang banyak hal. Misalnya, pag-pagi buka Instagram. Ada si A update galau, jadi kepikiran deh. Lalu scroll…ada si B update lagi liburan.
Kepikiran lagi. Belum lagi jika ada si C, update quote yang kayaknya kok nyindir kita. Hadeu…lelah.
Gimana sih caranya biar bisa bodo amat? Nggak semua hal yang ada di ahdapan kita perlu disikapi dengan serius. Tapi gimana?

Ada 9 bab dalam buku ini yang diharapkan bisa kita jadikan renungan. Lewat candaan-candaan satire dan kisah-kisah yang fresh, aku sih merasa santai membacanya.

[Review Buku] Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat, Pendekatan yang Waras Demi Menjalani Hidup yang Baik

Bab 1, jangan berusaha. Sebagai mukadimah, Mark Manson menjelaskan apa inti buku cara bersikap bodo amat.

Bab 2, kebahagiaan itu masalah. Bahagia, nyatanya berasal dari pemecahan masalah. So, kalau nggak ada masalah maka hidup flat…gitu.

Bab 3, Anda tidak istimewa. Seringkali kita measa istimewa lalu berpikiran sebagai korban. Dalam semua hal. Korban yang ingin diistimewakan, diperhatikan.

Itu preview saja ya, sisanya baca sendiri ehehe. Bab yang paling aku suka adalah “PENTINGNYA BERKATA TIDAK”. Karena ini sungguh sangat teramat related sekali denganku. Huh!

Pasti kalian yang membaca ini ada juga ya yang tipe nggak enakan dengan orang lain. Asli deh sifat ini tuh bikin kita sering cemas. Overwhelming. Lalu nggak bisa nikmatin momen hidup.
Tetapi kita perlu menolak sesuatu. Jika tidak, kita kehilangan alasan untuk bertahan. Jika tidak ada sesuatu yang lebih baik atau lebih diinginkan daripada yang lain, kita akan merasa hampa dan hidup kita menjadi tanpa makna. Kita hidup tanpa nilai dan akibatnya kita menghidupi kehidupan tanpa tujuan. 
Menghindari penolakan (baik memberi atau menerima penolakan) sering ditawarkan kepada kita sebagai jalan untuk membuat diri kita merasa lebih baik. Tetapi menghindari penolakan memberi kita kenikmatan sesaat yang membuat kita tanpa kemudi dan tanpa arah dalam jangka panjang.
Kurang lebih seperti itulah The Subtle Art Of Not Giving F*ck. Hingga jadi new York time best seller. 4 dari 5 bintang deh.

Mungkin momennya pas, saat manusia terlalu banyak pikiran. Isi kepala rasanya penuh. Ada tuntutan untuk selalu positif, untuk mencoba segala macam hal, untuk berlomba dalam menggapai kebahagiaan dengan memiliki sebanyak-banyaknya sumberdaya. 
4 comments on "[Review Buku] Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat, Pendekatan yang Waras Demi Menjalani Hidup yang Baik"
  1. udah kepengen buku ini dari kapan tauuu T,T cuma masih ada antrian buku lain yg perlu dibaca juga hiks..

    ReplyDelete
  2. Terima kasih reviewnya mbak. Dulu pernah baca di web artikel tentang buku ini dan penasaran isinya. Tapi yang lebih bikin penasaran itu gimana judul terjemahan bahasa Indonesianya kalo buku ini diterbitkan ke bahasa Indonesia karena judul aslinya punya feel tersendiri yang kalo diterjemahkan mesti membawa feel yang sama. Ternyata jadinya "bodo amat" yah.

    ReplyDelete
  3. Keren sih,
    - Kita hidup tanpa nilai dan akibatnya kita menghidupi kehidupan tanpa tujuan.

    Pemahaman ini:
    Hidup kita menjadi tidak berarti, akibatnya kita menjalani kehidupan tanpa tujuan!

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.

^^ @Innnayah

Auto Post Signature

Auto Post  Signature