Social distancing tak mudah di kantor

April 24, 2020

Social distancing tak mudah di kantor

Ketika orang-orang ramai-ramai work from home, aku harus tetap masuk kantor. Anjuran social distancing sudah lama sekali diberikan oleh pemerintah, tapi karena masih beraktivitas secara bebas jadi aku kesulitan melakukannya terutama saat di kantor.

Kantorku memang tak berhubungan dengan dunia medis, kebutuhan pokok, atau energi. Kalau ranah 3 sektor itu kan masih boleh masuk kerja secara normal. Tapi sepertinya kepuutusan manajemen sudah bulat, bahwa proses kerja tetap harus dilakukan di kantor bukan di rumah.

Aku ke kantor naik kendaraan pribadi, ya agak mendingan sih dibanding orang-orang yang harus naik kendaraan umum. Benar-benar engga tahu paparan ada dimana dan seperti apa di sana. Apalagi kalua yang menggunakan Kereta Rel Listrik dan Kereta api.

Sesampai di kantor mulai bersinggungan secara dekat dengan orang-orang. Mulai dari Ketika pemeriksaan suhu badan, maupun sata berjalan dari parkiran ke ruangan. Menjaga jarak 2 meter rasanya sulit.

Social distance atau social distancing adalah masyarakat diminta untuk menghindari hadir di pertemuan besar atau kerumunan orang. Jika Anda harus berada di sekitar orang, jaga jarak dengan orang lain sekitar 6 kaki (2 meter).


Di meja kerja sudah ada aturan untuk menjaga jarak juga, tapi ya Namanya bekerja dalam tim. Lebih sering lupanya. Pastilah kita harus ngomong deket-deket, berkerumun, ya engga mungkin 2 meter.

Sholat di musola masih diperbolehkan, tapi tidak jamaah. Sholat jumat di masjid kantor ditiadakan, tapi kumpul-kumpul di smoking area nampaknya sulit dihapus. Selama pandemic ini aku tidak melakukan senam pagi seperti biasanya. Ya walaupun barisan senam sudah dibuat sedemikian rupa agar tidak berdekatan.

Yang menurutku paling sulit adalah di kantin. Saat antri mengambil makan siang, biasnaya menimbulkan kerumunan. Meja kursi sudah ditata ala-ala meja kursi ujian CPNS, tapi saat menaruh piring bekas makan ke tempatnya, deket-deketan lagi tanpa social distancing.

Aku menjadi orang yang sebenarnya beresiko tinggi untuk terpapar covid 19. Selain itu karena kativitasku tinggi, aku sulit untuk tracing ketemu dengan siapa saja dan dimana saja. Intinya, selama pandemic ini aku kurang maksimal untuk social distancing. Susah abnget terutama di kantor.

Post Comment
Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.

^^ @Innnayah

Auto Post Signature

Auto Post  Signature