[Review Buku] Supernova 5, #Gelombang

October 28, 2014
Diantara seri supernova sebelumnya, ini yang paling frontal. Sejak awal, pertanda bahwa sang tokoh punya ke”aneh”an itu sudah dimunculkan. Semakin jauh, pembaca akan diarahkan pada konflik yang makin runcing, makin mengerucut, dan ketemulah akhirnya,,,,sedikit benang merah dengan seri supernova sebelumnya. Jika kalian lupa seri supernova lain, bisa dicek di sini ya: Kesatria, Puteri, dan Bintang Jatuh#1, Akar #2, Petir #3, Partikel #4.


       

Judul: Supernova, Gelombang (#Supernova 5)
Penulis: Dewi Lestari
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun terbit: 2014
Jumlah halaman: 492

Sinopsis
Sebuah upacara gondang mengubah segalanya bagi Alfa. Makhluk misterius yang disebut Si Jaga Portibi tiba-tiba muncul menghantuinya. Orang-orang sakti berebut menginginkan Alfa menjadi murid mereka. Dan, yang paling mengerikan dari itu semua adalah setiap tidurnya menjadi pertaruhan nyawa. Sesuatu menunggu Alfa di alam mimpi.

Perantauan Alfa jauh membawanya hingga ke Amerika Serikat. Ia berjuang sebagai imigran gelap yang ingin mengubah nasib dan status. Pada suatu malam, kehadiran seseorang memicu Alfa untuk menghadapi ketakutan terbesarnya. Alam mimpinya ternyata menyimpan rahasia besar yang tidak pernah ia bayangkan. Di Lembah Yarlung, Tibet, jawaban mulai terkuak.

Sementara itu, pencarian Gio di Rio Tambopata menemui jalan buntu. Pada saat yang tak terduga, pria yang pernah menemuinya di Vallegrande kembali muncul. Pria itu mengarahkan Gio ke pencarian baru. Petunjuknya adalah empat batu bersimbol, merepresentasikan empat orang, dan Gio ternyata adalah salah seorang dari mereka.

Review
Waktu 2 tahun itu nggak lama untuk bikin novel sepadat ini. Dan ngga sekedar padat, Supernova 5 Gelombang harus nyambung dengan seri supernova sebelumnya. Selamat, penulis Dewi Lestari berhasil. Benang merah nya dapet banget. Ini Supernova paling frontal? Ya. Dari awal, pembaca sudah disajikan sesuatu yang 'aneh'.

Tokoh utama, Alfa Sagala alias Ichon sudah merasa bahwa dia 'aneh' sejak SD. Mimpi buruk membuatnya tersandera dalam konflik batin tak berkesudahan hingga dia dewasa di New York. Problem yang disajikan tidak hanya berkaitan dengan mimpi Alfa, tapi juga dilihat dari sisi keluarga serta social life.
Kehidupan di kampung asal mula suku Batak adalah setting yang berbeda. Beralih ke Jakarta, dan Amerika Serikat. 

Seperti Supernova sebelumnya, di Gelombang banyak hal baru yang maksa untuk pembaca mencari tahu lebih dalam. All about dream. Lucid dream etc. Menarik sekali topik mimpi dari sisi medis. Melakukan beberapa trik agar sadar dari mimpi. Saat baca ini saya sampai nightmare, tepatnya kebawa lucid dream. Kalau Alfa kehimpit tembok, saya eskalator. Ngeri banget,,,tapi saya sadar kalau itu mimpi..lalu berusaha kembali ke dunia nyata. 

Di Gelombang, keterkaitan dengan Supernova lain makin terlihat. Jadi, sebaiknya baca Supernova lain dulu sebelum baca Gelombang. Tokoh yang dominan adalah Ishtar, masih ingat Supernova Akar (2) ? Lalu Bintang jatuh (supernova 1), Kell (Supernova 4), dan Bodhi (Supernova 2). Petir engga? Elektra nggak disebut di Gelombang, tapi di ending Petir kan dia sudah ketemu Bodhi.
Ngomong-ngomong nih, Ishtar itu kok seperti istilah di chemical E* ya,,yang satuannya Mpa. Apa berhubungan? 

Pembaca nggak akan bosen. Membahas oneronauts, mengenai mimpi yang pasti banyak dialami oleh sebagian makhluk dimensi 3 ini. Di Gelombang, Alfa bisa menembus Asko di dimensi 4. Silakan baca sendiri dan kalian akan tahu Supernova itu apa, asko itu apa, gugus oktahedral dan masih banyak lagi yang menjurus ke inti. 

Jujur nih, saya pikir Supernova itu semacam Power Ranger. Orang-orang pilihan yang akan dipertemukan menjalankan misi. Kita tunggu saja apa ini benar, semoga Supernova 6; Intelegensi Embun Pagi segera terbita, hahahaha. 

Apakah saya peretas, infiltran, atau malah Sarvara?
Bersama Si Jaga Portibi

Rate
4 dari 5 bintang

Quote
"Tak semua sanggup mengerti betapa berharganya sesuatu yang diberikan cuma-cuma kepada mereka yang nyawanya bersambung rapuh dari hari ke hari. Udara yang sejuk, nyanyian burung di Pepohonan. Matahari yang bersinar murah hati" (hlm. 309)

"Kalau kamu meragu, sadari kamu meragu, tapi jangan ladeni. Kalau kamu takut, sadari kamu takut, tapi jangan lawan" (hlm. 313)

~Quotes lain bisa cek di tumblr: www.inamangunkusumo.tumblr.com









[Review Film] Rurouni Kenshin; The Legend Ends

October 26, 2014
Jurus pamungkas dari Batosai akhirnya muncul juga. Nggak perlu menunggu lama dari rilisnya Rurouni Kenshin Kyoto Inferno, seri ke-3 nya The Legend Ends menjawab pertanyaan bagaimana ending Rurouni Kenshin. Kalau yang sudah lupa jalan cerita Kyoto Inferno bisa baca di SINI.
source: media.tumblr.com

Plot
Sambungan dengan Kyoto Inferno nya pas banget. Terakhir kita lihat ketika Kenshin menjatuhkan diri dari Kapal Sishio dan terdampar di pantai entah mati entah hidup. Pastinya, Kenshin hidup masa jagoannya mati sih. Meski agak kurang logis, tapi yasudahlah. Apa sih? Kenshin ini lho tau-tau diselamatkan gurunya yang sudah 15 tahun nggak ketemu. Dalam kondisi pingsannya, Kenshin diperlihatkan kondisi saat dia dulu pun ditemukan gurunya itu dan diberi nama Kenshin. Aslinya Shinta. Pertemuan dengan gurunya ini dimanfaatkan Kenshin untuk meminta jurus pamungkas mengalahkan Makoto Sishio. 

Guru Kenshin tidak hanya memberikan jurus, teknik saja tidak cukup. Mindset Kenshin juga harus diubah. Pentingnya nyawa Kenshin dan keinginan untuk hidup adalah alasan utama dalam memenangkan pertempuran, bukan hanya dari kekuatan. Kaoru yang juga jatuh ke laut ditemukan nelayan dan masuk rumah sakit untuk penyembuhan. Berkat tanda sapu tangan dari penginapan Misao, Kaoru bisa bertemu lagi dengan teman-teman seperjuangannya kecuali Kenshin.

Di Tokyo, kapal besar Makoto Sishio tiba. Tujuan utamanya menjatuhkan pemerintahan baru. Terjadi kesepakatan antara pemerintah dan Sishio, Tokyo tidak akan diserang asalkan pemerintah menyerahkan Kenshin dan dipenggal hidup-hidup. Diam-diam kepolisian yang disitu tentu ada polisi Ito, menyiapkan rencana penyerangan kapal Sishio.

Di Kyoto, Selebaran dicarinya Kenshin sudah smapai dimana-mana, termasuk Misao. Elder yang masih sakit karena pertempuran dengan Aoshi menyuruh Misao menemui Kenshin di tempat gurunya. Singkat cerita, di Kyoto terjadi pertempuran antara Kenshin dan Aoshi. Di situlah Aoshi kalah dan sadar bahwa Kenshin di pihaknya serta Misao benar-benar mencintainya.

Kenshin ke Dojo Kamiya, bertemu Megumi. Akhirnya, Kenshin pakai baju merah itu lagi. Polisi datang, tanpa penyerangan berarti Kenshin ditangkap dan diarak ke tempat pemenggalan. Kaoru dan yang lainnya menyaksikan pengarakan itu.
Di dalam kapal, Sishio ternyata tidak bisa mengeluarkan keringat. Makin banyak dia bergerak, makin pans tubuhnya. Ini adalah akibat dari terbakarnya dia dulu. Sishio sudah diingatkan bahwa dalam pertempuran kali ini dia hanya punya waktu 15 menit agar tidak membahayakan badannya sendiri.
Di lapangan pemenggalan, Kenshin sudah siap di bawah algojo. Ternyata, kepalanya tidak terpenggal. Para algojo adalah polisi yang menyamar. Pertempuran dimulai, Kenshin dan tokoh utama lainnya menuju kapal. Inilah saatnya jurus pamungkas itu keluar. Sebelum bertemu Sishio, Kenshin terlibat pertempuran sengit dengan Sojiro yang sebelumnya sudah mematahkan pedangnya. Di pertempuran ini Sojirio tidak hanya takluk, tapi juga merasakan lagi sisi kemanusiaan yang dulu hilang. Dia menangis.

Pertempuran tak terelakan dengan Sishio. 1 lawan 4. Jurus pamungkas Kenshin Dragon Fly Heaven pun keluar. Sishio dengan pedang apinya. Tapi, ternyata pertempuran itu berlangsung lama. Tubuh Sishio sudah melemah. Wanita yang selalu menemaninya  turun ke pertempuran. Dia menahan Kenshin agar tak menyerang lagi. Tapi, tiba-tiba Sishio menusuknya dari belakang dengan pedang hingga menembus ke badan Kenshin. Keadaan Sishio semakin lemah tapi dia terus memaksa bertarung. Endingnya, tubuh Sishio tidak bisa menahan panas lagi hingga keluar api. Sishio mati.
Kenshin dan yang lainnya keluar kapal disambut hormat dari pihak pemerintah.

Sebelum credit title, Kenshin mengucapkan perasaanya ke Kaoru. aaaaaAAAAkkk

Review
Dibandingkan dengan Kyoto Inferno, The Legend Ends lebih sadis. Sedikit percakapan banyak pertempuran. Darah dimana-mana. Meskpiun banyak bagian yang nggak logis sih, seperti waktu Kenshin ditemukan gurunya di pantai. Bagian aneh lainnya adalah Kenshin yang sudah ditusuk pedang sampai tembus tapi masih hidup. Saktiiii. Ngomong-ngomong itu pedang Sishio seperti korek gas bisa nyala. Hahaha.

Secara plot is good, kalau setting….karena saya suka nuansa Jepang kuno, ya yang sekarang dapet juga. Meskpiun nggak sebanyak yang Live action 2012. Kenshin yang versi asli gini kok ngggak selugu yang versi kartun ya, serius gitu. Penokohan lain rasanya cukup bagus.

Berkali-kali dibikin kaget sama backsoundnya, dan merinding lihat permainan pedang di The Legend Ends. Juga dibikin hampir nangis banget, hahaha..pas apa coba?Itu, pas Kaoru menyaksikan Kenshin mau dipenggal. 

Rate
4 dari 5

Quote
Pikirkan nyawanya sendiri dulu sebelum memikirkan nyawa orang lain. Jika kau mati karena memperjuangkan hidup orang-orang yang kau sayangi, mereka akan sedih. Nyawamu sama berharganya dengan nyawa yang lainnya.



Surat Teguran Pajak (yang aneh)

October 24, 2014
Masih pagi, ada panggilan masuk bertuliskan “Home”. Waduh..langsung panik. Adalah suatu kejanggalan ditelpon pagi-pagi pada jam kerja. Kalau nggak penting banget, nggak akan lah.
Ada surat yang datang ke rumah, judulnya “Surat Teguran” pengirimnya “KPP Pratama Pekalongan”. Saya minta tolong adik yang kebetulan lagi di rumah untuk bacain. Isinya serius banget, pakai ancaman denda bla..bla..bla. Intinya sih, saya ditegur karena belum melaporkan Pajak Penghasilan tahun 2013. Wah ada yang nggak beres nih. Yang lucu, setelah kalimat-kalimat seram itu ada kalimat gini “kalau ternyata Anda sudah melporkan SPT Tahunan 2013, abaikan saja surat terugan ini”. Lho lho...piye tho karepe.

Rindu

October 14, 2014
"Apalah arti memiliki?
Ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami.
Apalah arti kehilangan?
Ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan.
Apalah arti cinta?
Ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apapun?
Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan? Dan tidak terbilang keinginan melupakan saat kami dalam rindu? Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja.
~ Tere Liye


Auto Post Signature

Auto Post  Signature