Dapat 25 Juta Lomba Drone Sinarmas BSD City 2019

July 24, 2020

Dapat 25 Juta Lomba Drone Sinarmas BSD City 2019
Pagi itu perutku mulas tak karuan, tapi aku panik bukan karena itu. Sebuah kisah terangkum di postingan ini yang endingnya aku menang jadi juara lomba video drone Sinarmas Land. Satu lagi sejarah yang aku torehkan bersama partnerku Mahendrayana Setiawan. Mobilku (matic) akinya tekor. Ini semua karena kelalaianku tak mematikan lampu depan saat tidur di dalamnya. Ya, aku memilih tidur di mobil di parkiran Mcd BSD setelah seharian syuting untuk lomba video drone Sinarmas land. Masih ada spot yang belum diambil, sehingga akan dilanjutkan besoknya.

Tidak Ikut Di Lomba Video Drone Sinarmas Land Periode Pertama

Sebenarnya informasi mengenai lomba video drone Sinarmas Land itu sudah ada sejak bulan puasa lalu. Tapi karena kesibukan sana-sini aku memutuskan enggak ikutan. Padahal ketika melihat sampai hari terakhir pengumpulan, yang ikutan enggak banyak-banyak banget. 

Inspirasi Dari Es Teh Pinggir Teras Kota

 Mari kita mulai kisah perjuangan lomba video drone Sinarmas Land ini.

‘Oke…’ jawaban singkat watsap dari dosen finance ku.

Aku ijin tidak masuk kuliah sebab kebutuhan footage yang sangat banyak tak memungkinkanku bolak-balik BSD-Cikarang.

Ketika mobilku masuk area BSD City, aku melihat sebuah reklame besar di jembatan penyeberangan bertuliskan promosi lomba drone sinarmas land. Oke, akhirnya aku parkirin mobil tak jauh dari reklame tersebut. Niatan awal mau ambil footage reklame melintasi JPO.

Mal teras kota rame banget, termasuk banyak jajanan menarik. Tapi aku sedang enggak punya duit, jadi kuputuskan beli es teh di pinggir jalan saja sambil mematangkan ide. Bolak-balik kubuka website Skygrapher buat ngelist lokasi-lokasi yang dilombakan. Sambal ngelist, Mahendra juga searching tempat itu sejenis tempat apaan (maklum kami bukan anak BSD,,,ahaha). Sekalian juga nyari lokasi dan jaraknya berapa kilometer dari mal Teraskota.

Ternyata, BSD tuh kemana-mana dekat. Belakang Mal Teraskota ada Eka hospital dan waterpark yang emang spot dilombakan. Jadi, titik awalanku ambil footage dari situ sih.

Kendala alam saat syuting

Alhamdulillah engga hujan, jadi drone nyantai aja terbang kesana kemari dan tertawa. Tapi, langitnya butek banget siang itu. Entah karena polusi atau karena musim kemarau berkepanjangan. Enggak ada biru-biru sama sekali. Bahkan beberapa kali drone hilang dari pandangan mataku padahal belum jauh-jauh amat.

Signal inference juga lumayan sih di daerah perempatan kastil Froogy itu. Karena bangunan tingginya banyak ya. Jadi, next time hati-hati saja apalagi yang drone nya enggak pakai remote super (ada anti signal inference) kata Mahendra.

So far, so god…engga ketemu security jahil yang ngelarang terbang dan sejenisnya.

Pisang goreng ceban

Badan udah capek banget dan laper sebenernya. Tapi aku enggak punya duit, serius lho ini. Dengan sisa-sisa recehan di ATM, aku jalan ke foodcourt. Duh, udah pada nutup. Untunglah masih ada penjual pisang goreng. Harganya 1 biji 2 ribu, oke…10ribu dapat lima dimakan bersama Mahendra. Lumayan ganjel banget ini sih.

Dengan ditemani pisang goreng ceban, footage-footage dipilih biar ketahuan lokasi mana yang perlu retake dan sebagainya.

Nonton Bumi Manusia

Oiya, milihin footage dan makan pisang goreng itu lokasinya di kafe XX1 The Breeze. Numpang ngecas, sambil nunggu nonton. Alhamdulillah 3 jam di bioskop bisa menikmati film Bumi manusia tanpa tidur dan membantu mengembalikan energi.


Tidur di Mobil

Biasanya aku kalau syuting dimana-mana memilih penginapan yang layak. Demi keamanan tools dan badan juga kan, namanya juga wanita. Tapi, karena lagi engga ada duit…mendingan parkir di Mcd lalu bobo cantic ahhaha. Aku di seat depan, Mahendra rebahan di seat belakang. Ayla emang engga seluas Fortuner, tapi lumayan lah eheh.

Nyaman engga? Ya dinyaman-nyamankan, sekalian meningkatkan kedekatan antara aku dan mobilku ahhahaha. Beberapa kali kebangun karena alarm mobil kok nyala-nyala terus padahal engga ada objek di sekitar yang megang atau nyenggol. Ternyata…ini early warning buat kondisi mesin.

Aki tekor

Subuh-subuh aku bangun dengan perasaan mulas, tapi yang aneh…mobilku mati. Enggak bisa distarter banget. Akinya tekor. Dan usut punya usut, itu terjadi karena aku lupa matiin lampu depan selagi tidur ahaha.

Karena ini mobil matic, gabisa lah ya didorong. Harus minta jamper ke aki lain. Anyway aku engga ada kabel jamper. Karena nampak bingung pagi-pagi, akhirnya aku dibantu sama mas-mas yang nyiramin tanaman di Mcd. Dia bikin kabel jamper, salurin dari aki motor dia. Engga kuat tapinya, jadi harus sesama mobil.

Lupakan malu, aku ketokin satu-satu mobil-mobil di mcd. Kebanyakan engga mau sih, dengan alasan buru-buru. Ya benar, sebab pagi itu 17 Agustus…orangmah pada mau upacara kali ya.
“mau pinjam aki ya?” kata ibu-ibu berjilbab yang menghampiriku.
Ooouwww malaikat penolong. Tanpa aku minta duluan, pasangan tersebut bantuin. Engga hanya minjemin aki tapi juga starterin mobilku sampai nyala. Ya Allaah….bahagianya. Semoga bapak dan ibu yang nolongin aku, juga mas-mas mekdi…hidupnya berkah. Amiinn.

Engga ada duit buat beli bensin

Setelah tragedi aki tekor, syuting berlanjut ke stasiun Cisauk. Di sana dapat spot lain juga yaitu BSD link. Dari sana mengarah ke taman. Karena lapar banget, sisa duit yang ada bisa sih buat beli bubur ayam 2 mangkok ahaha.

Kebetulan ternyata si tukang bubur itu mangkal di dekat salah satu objek lomba yaitu apartemen Casa de Parco. Sekalian sarapan sekalian Mahendra ambil gambar deh.

Perut kenyang, footage aman, tinggal ke Damai indah golf lalu pulang. Etapi…bensin abis banget, dan gimana caranya bayar tol kalau engga ada duit di e-tool pun. Dengan segenap kenekatan, balik dari BSD ke Cikarang lewat jalan biasa, bukan tol ahahha. Kondisi Mahendra capek banget, mau engga mau aku gantiiin nyetir. Tapi sepertinya cara nyetirku membahayakan sekali.

Bensin benar-benar mau abis sudah masuk kawasan Bintara, akhirnya minggir ke SPBU. Ngisi 30ribu pun pertalit ya…ahahha diketawain mas-mas SPBU. Bodo amat yang penting bisa pulang.

Story telling dalam video drone

Masuk ke tahap editing, biasanya ini yang mager sih. Tapi dari awal aku udah bertekad mau bikin video yang bercerita. Soalnya, video drone yang sering kulihat itu pesannya engga nyampai. Secara visual keren banget dengan manuver-manuver ciamik. Tapi sebagai penonton aku hanya terhibur, engga dapat informasi apapun dari sana.

Jujur aja aku engga jago bikin transisi kekinian pakai whooz whozzz atau glitz ahhaha. Aku kuatin aja konten yang mengandung hampir semua lokasi yang dilombakan dan tentunya cerita di dalamnya. Aku mengisahkan diri sebagai penghuni BSD city yang kemana-mana mudah, nyaman, segala fasilitas ada. Itu aja sih pesan dari videoku.

Juara lomba video drone Sinarmas Land

Waktu panitia ngabarin kalau aku Nurul Inayah masuk nominasi juara lomba drone video Sinarmas Land, pikirku ya palingan aku masuk juara harapan. Tapi sampai situ aja aku udah bahagiaaa banget. Soalnya yang ikutan lomba bejibun ya. Salah satu syarat emang boleh mengirimkan sebanyak-banyaknya, engga 1 pilot 1 video. Kebayang lah aku masuk juara harapan tuh udah saringan ketat. Apalagi jurinya 5 orang dengan kemampuan ahli di bidangnya. Sama sekali engga ecek-ecek. Ada dari pembuat regulasi penerbangan, pilot drone professional, dari orang film, konten creator, dan tentunya Sinarmas Land sendiri.

Sebenarnya sabtu 31 Agustus 2019 aku ada jadwal syuting short movie bersama Komunitas Sinematografi Pekalongan. Tapi sepertinya panitia mewajibkan datang, jadi ya aku ke BSD. Engga expect aneh-aneh, aku datang cepet banget. Bahkan ngasih file asli ke panitia pertama kali,,,ahahha mungkin feeling ya.

Pengumuman juara periode pertama selesai, masuk tuh ke periode 2. Aku deg-degan…kebelet pipis pula. Nama-nama juara harapan dipanggil ke panggung. Anehnya,,,engga ada namaku blas. Aku clingak-clinguk watsap ke panitia begini
“mas, kok namaku engga dipanggil?” hahaha mas panitianya engga jawab.
Beberapa menit kemudian, juara 3 dipanggil. Mas-mas di belakangku maju, lalu juara 2…bapak-bapak berlari ke panggung. Aku sudah gusar, masa mungkin sih aku juara 1? Atau…aku emang engga masuk apa-apa tapi disuruh datang buat nonton belaka? Ahahha..
Dapat 25 Juta Lomba Drone Sinarmas BSD City 2019

Dapat 25 Juta Lomba Drone Sinarmas BSD City 2019

Dapat 25 Juta Lomba Drone Sinarmas BSD City 2019

Dan,,,,ya Allah…momen penting dalam hidupku itu terjadi. Aku belum pernah lomba dengan hadiah sebesar ini, eh juara 1 pula. Lomba yang kuikuti palingan hadiahnya belasan juta..kadang malah ratusan ribu. Juara 1 sih pernah, lomba video…tapi ya engga segede ini eventnya. Siapa sih yang engga kenal Sinarmas Land? Aku mau pingsan. Orang pertama yang kukasih tahu ya tentu saja Mahendrayana, tapi dia lagi syuting di pinggir hutan jadi telat taunya.

Aku menuliskan kisah ini, buat pengingat di masa depan. Bahwa tak ada salahnya berjuang. Sepahit apapun kejadian, ada pelajaran dan hikmahnya. Tetap ingat Allah dimanapun berada. Tetap solat subuh meski aki tekor ahahha. Tetap happy walaupun ngemper di teras toko.

Hari ini bertepatan dengan 1 Muharom, tahun baru Islam. Aku melihat nama dan fotoku bertebaran di media, dengan berita positif. Kemarin aku mimpi ketemu Gus Mus, salah satu ulama yang buku-bukunya bikin aku nangis. Di mimpi itu aku mencium tangan beliau, saliman. Aku ingin bertransformasi jadi manusia yang lebih baik. Secara akal, budi, dan rohani.

2 comments on "Dapat 25 Juta Lomba Drone Sinarmas BSD City 2019 "
  1. Salam kenal Mbak, mampir kesini gegara postingan lomba BI. Stalking=stalking dan meninggalkan ejjak disini. Membaca kisah inspiratifnya bagaimana tetap semangat dan pantang menyerah utk membuat karya yang memiliki nilai informasi. Tontonan yang menghibur dan tetap ada nilai informasinya (tuntunan). Saluuut banget, capaian prestasinya buanyak bangettt

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih ya kak sudah membaca ceritaku

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.

^^ @Innnayah

Auto Post Signature

Auto Post  Signature