Membiayai Kuliah S2 Sendiri

June 09, 2021

Membiayai Kuliah S2 Sendiri


Tidak banyak hal yang bisa saya bagikan ke blog tentang kehidupan saya ketika kuliah S2. Kayak yang ngga sempat banget ya Allah, memang semega-megap itu mentaly and financialy. Biasanya orang mencari beasiswa untuk lanjut S2, saya malah sok-sok an biayai sendiri. Ya akibatnya, pernah merasakan yang namanya nyuci baju saja pakai sabun cuci piring. Saya rasa, ini yang penting untuk saya ceritakan, kalau kehidupan kuliah pasti susah pada pahamlah ya.

Pernah Ingin Daftar LPDP

Tentu saja LPDP adalah harapan anak bangsa, termasuk saya yang bisa dibilang ‘under privilej’ secara finansial. Kerja dengan gaji belum dua digit, ya meski nggak ada tanggungan yang memberatkan sih. Ngumpulin info, nyari-nyari trik lolos LPDP sudah saya jalani. Bahkan saya punya folder ‘LPDP’ di PC hehe. Karena satu dan lain hal, keinginan itu terkubur.

Baca: Nikah atau S2

Motivasi Kuat Segera Kuliah

Saya punya motivasi yang sangat kuat pada awal tahun 2019. Atau bisa dibilang menggebu kali yah, kayak yang “harus sekarang atau enggak akan sama sekali”. Jadi saya browsing sana-sini termasuk nanya ke teman-teman yang masih dekat dengan kehidupan perkampusan. Suatu siang, saya dapat info kalau ada kampus swasta (yang terkenal mahal) lagi mau buka jurusan baru yaitu MM untuk program S2 nya. 

Entahlah saya kayak yang nekat banget gitu, tahu-tahu daftar aja. Ya bayangan saya sih, nyicil biaya kuliah perbulan insyaAllah bisa. Saya sepertinya nggak ngeuh kalau bisa saja ada kebutuhan mendadak yang biayanya merenggut biaya kuliah hiikkss.

Terseok-seok nunggak

Kuliah S2 itu pilihan saya, nggak mau membebani orang tua. Di saat saya sedang struggle dengan keuangan pribadi yang kacau balau, di saat itu juga ada drama kehidupan yang menggerogoti kewarasan saya setiap hari. Menurut saya, kalau psikis kurang waras imbasnya kemana-mana termasuk semakin kacau untuk self control keuangan. 

Puncak kekacauan keuangan adalah saat saya harus bayar sekitar 20juta rupiah tunggakan uang kuliah yang nggak tercicil. Saya bingung harus kemana kan? jual apa?

Alhamdulillah nggak lama setelah itu dapat pinjaman juga tanpa bunga dari orang terdekat. Akhirnya saya berusaha sekuat tenaga menjual mobil, meski kondisi ekonomi nasional katanya lagi lesu efek covid di pertengahan 2020. Mobil laku, hutang-hutang lunas. Saya bisa memulai menulis thesis dengan tenang tanpa beban.

Untungnya, satu tahun terakhir dilalui dengan kuliah online. Lumayan hemat untuk biaya bensin, parkir, jajan, dan lainnya. hufftt….

Tips Kuliah S2 Dengan Biaya Sendiri

Saya mau pesan nih kepada para pembaca yang barangkali punya kenekatan biayai kuliah S2 sendiri. Kecuali uang kamu sudah tumpah-tumpah sehingga mau ngisi waktu dengan kuliah ya,,,(skip aja). 

  1. Komitmen. Motivasi, niat, harus dijalani dengan komitmen tinggi. Kalau nggak yakin bakal sampai akhir mending nggak usah, atau mending berdarah-darah cari beasiswa deh. 

  2. Harus punya dana darurat. Jangan kayak saya yang nggak mempertimbangkan ini. Jangan kuliah pakai dana darurat loh ya, repot asli. Kuliah tuh pakai uang yang kamu emang simpen niatin buat kuliah atau pakai uang dingin. Ya kalau bagus lagi sih drai hasil invest-invest kamu.

  3. Self control keuangan. Kalau niat nyicil bayar uang kuliah tiap bulan sekian juta, ya bayar. Jangan ditunda “ah entar habis bonusan/THR”, asli itu berat loh tahu-tahu uang bonus mengalir sedetik ke rekening kampus. 

Itulah sekelumit cerita yang semoga bisa menjadi pengingat untuk diri saya sendiri.

Post Comment
Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.

^^ @Innnayah

Auto Post Signature

Auto Post  Signature