Tingkatkan Literasi Anak Melalui BACA

April 24, 2021
LITERASI-ANAK-DANONE

Buku merupakan teman bermain yang menyenangkan buat saya sedari kecil. Menurut orang tua saya, ada sebuah buku bergambar yang sampai ‘lecek’ banget karena saya berkali-kali membacanya setiap hari. Saya masih ingat, buku itu bercerita tentang balita sehat. Tidak berwarna, namun dijilid pakai roll. Meski orang tua saya bukan kalangan berada dan berpendidikan tinggi, namun mereka sudah sadar akan literasi. Saya sering dibacakan cerita, atau malahan orang tua mengambar sambal mendongeng untuk saya.

Minimnya Literasi di Indonesia

Semakin bertambahnya usia minat membaca saya semakin tinggi. Makin banyak buku yang saya baca, tidak hanya buku cerita dan dongeng. Ternyata saya termasuk beruntung, meski minim akses tapi sudah dibiasakan mencintai buku sejak balita. Sebab, menurut penelitian yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2019, rata-rata indeks Alibaca di Indonesia hanya sekitar 37,32 persen. Bahkan ada penelitian yang menyebutkan tingkat literasi di Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei.

Pengertian Literasi

Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Pentingnya Membaca

Untuk mendukung anak hebat berliterasi, kita perlu menanamkan kecintaan terhadap literasi membaca pada anak sejak dini. Membaca mengasah kemampuan bahasa anak untuk dapat memahami makna dibalik sebuah kata melalui konteks cerita yang dibaca. Oleh karena itu, kegiatan membaca dapat memperkaya kosakata dan meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Selain itu, kegiatan membaca membantu orang tua dalam mengasah imajinasi, empati, dan kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah. Membaca juga bisa menjadi sarana hiburan untuk anak sekaligus memperluas wawasannya.

Program BACA

Dalam rangka Hari Buku Sedunia dan mendukung Gerakan Literasi Nasional, Danone Indonesia bekerja sama dengan Tentang Anak meluncurkan program BACA. Program ini bertujuan untuk mengajak anak mencintai kegiatan membaca dan belajar kebaikan kepada anak-anak melalui sumbangan buku bacaan. Selain buku series "Sikap Baik", Danone Indonesia juga turut mendonasikan buku Sampahku Tanggung Jawabku dan Isi Piringku. Masyarakat luas juga dapat turut berdonasi melalui @wecare.id.

buku sikap baik

“Kami yakin bahwa untuk mendukung anak hebat berliterasi, kita perlu menanamkan kecintaan terhadap literasi membaca pada anak sejak dini. Kami mengajak para orang tua agar membiasakan anak membaca dan berbuat kebaikan dengan memanfaatkan momen Ramadan. Sebab, selain memerlukan asupan gizi seimbang untuk mengoptimalkan imunitas dan tumbuh kembangnya, anak memerlukan dorongan berupa stimulasi agar daya pikir dan kemampuan sosial emosionalnya berkembang,” papar Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia.
project baca danone

Dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, Dokter Spesialis Anak menyampaikan bahwa keluarga merupakan salah satu dari trisentra pendidikan sebagai tempat pendidikan yang pertama dan utama. Dr. Mesty menambahkan, “Orang tua dapat memanfaatkan momen Ramadan di masa pandemi ini untuk mengajarkan kebaikan pada anak agar dapat menyebarkan aksi kebaikan ke lingkungan sekitar. Untuk itu, selain mendukung tubuh yang sehat, mereka juga perlu dibekali kemampuan berpikir dan keseimbangan emosi. Ketiganya bisa diberikan melalui dorongan dari dalam berupa pemberian nutrisi dan stimulasi yang tepat, yang disesuaikan dengan tahapan tumbuh kembang anak, salah satunya melalui membaca.”

Di kesempatan yang sama, Fathya Artha Utami, M.Psi, Psikolog Anak memaparkan bahwa Ramadan di situasi pandemi memiliki tantangan tersendiri bagi anak. “Ruang gerak yang terbatas, pilihan kegiatan yang cenderung monoton, ditambah minimnya interaksi dengan teman bisa menjadi faktor anak merasakan stres. Stres anak bisa berpengaruh pada emosi yang tidak stabil yang bisa terlihat dari perilaku anak menjadi sulit diajak bekerja sama. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi orangtua dalam melakukan ruitinitas bersama anak, misalnya kegiatan makan yang menjadi kunci utama dalam meningkatkan imunitas anak terutama di bulan Ramadan,” jelas Fathya.

Sudah jelas sekali sepenting apa membaca untuk meningkatkan kemampuan literasi anak. Jika kita ingin banyak membantu untuk kemajuan generasi yang akan datang maka kita bisa mempersiapkannya dari sekarang melalui pemberian akses ke bahan bacaan yang baik.

 

Post Comment
Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.

^^ @Innnayah

Auto Post Signature

Auto Post  Signature