[Review Buku] Perjanjian Yang Kuat, Harus Dibaca Single 25+

February 05, 2016
review novel perjanjian yang kuat, review novel mitsaqan ghaliza, novel islami, leyla hana, menikah, pernikahan,novel pernikahan
mitsaqan ghaliza


Pagi itu seorang wanita berjilbab peach menyambangi meja kerja saya. Namanya Fatimah, dia datang sambil tersenyum dan menyodorkan sebuah buku.
“apa ini?”
“buku..buat kamu Inay”
“hah..dalam rangka apa? Lagian kan kamu ngga suka baca?”
“sudah baca..aja..”
“wahh makasih banget yaaa”

Fatimah itu sahabat karibku, yang sudah menikah beberapa bulan lalu. Agak aneh sih dikadoin buku, apalagi buku bukan interest dia. sejenak kubaca sampul belakangnya, dan ...uhuk..pantes aja Fatimah ngado ini. Pas banget ini sih, sekilas dari sinopsisnya buku ini bercerita tentang seorang wanita 25+ yang belum menikah. 


Identitas Buku
Judul: Perjanjian yang Kuat (Miitsaqan Ghaliiza)
Penulis: Leyla Hana
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2013
Jumlah Halaman: 260

Sinopsis
Setiana risau dengan jodoh yang belum datang juga di usia menjelang 29 tahun. Keluarga besar mencoba menjodohkannya dengan beberapa pemuda, tetapi semuanya gagal. Setiana memiliki cinta terpendam kepada Edo teman dekatnya selama kuliah. Namun, Edo bersikap biasa saja terhadapnya, bahkan kemudian menikah dengan wanita lain.

Setiana memasrahkan jodohnya kepada Allah swt., terus memperbaiki diri, sekalipun beberapa rekan kerjanya tak hentinya bergosip mengenai dirinya yang “perawan tua”.

Review
Tak salah jika Fatimah, sahabat saya memberikan ini. Subhanallah...walhamdulillah galau. Tokoh utamanya seakan-akan diriku sendiri. Ah nggak juga,,saya mah single yang ngga pernah dijodoh-jodohin. Single yang menikmati hari-hari sendiri...dan masih kuat datang dari satu kondangan ke kondangan lain sendirian. 

Novel ini sangat cocok dibaca para single usia 25+, ngga kebayang kalau bacanya masih jaman unyu-unyu sih bakal hambar. Sensasi suka dukanya hidup melajang saat yang lain sudah gendong anak itu benar-benar tergambarkan dalam alur cerita yang ringan.

Layoutnya cewe banget, terganggu sedikit dengan ilustrasi di setiap halaman serta pemilihan warna pink yang menyilaukan mata. Setting cerita novel Perjanjian yang Kuat ini di Semarang, sayang banget pesona khas lokal nya kurang tereksplore maksimal. Penokohan tidak ada yang berlebihan, semua masih sangat manusiawi.

Sebagai single, saya merasa tertampar sih sampai galau. Jodoh itu sudah tertulis, meski ada yang mudah ada yang sulit. Ada bagian yang bener-bener gue banget sih, kayak pas si tokoh utama disodorin pertanyaan maukah jika akhirnya harus menikah dengan duda. Pertanyaan yang pernah saya dapatkan ini sempat bikin kaget. Sepakat sama si tokoh utama, kalau sudah cinta sih yah...status nggak masalah. Apalagi jika dia itu sosok yang sudah mengisi hati sejak lama, sudah saling kenal juga. 

Ternyata seperti itu ya perasaan seorang ibu yang anak perempuannya belum juga nikah. Saya sampi berkaca-kaca bacanya kalau sudah menyangkut tentang orang tua. 

Yang saya dapatkan setelah membaca novel Mitsaaqan Ghaliiza adalah aku tidak mau menikah hanya untuk menghilangkan status jombloku supaya tidak mau dicap sebagai perawan tua. Aku ingin menikah dalam rangka beribadah kepada Allah. semoga harapanku tidak berlebihan. 

Rate
4 dari 5

Quotes
Memang sulit menerima aliza bisa membuka hatiku untuk lelaki lain dan tidak terpuruk ke jurang yang lebih dalam. 

Al-Qur’an hanya menyebutkan tiga peristiwa yang termasuk mitsaqan ghaliza (perjanjian yang kuat). Pertama, perjanjian Allah dengan nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa. Kedua, perjanjian Allah dengan Bani Israel. Ketiga, perjanjian dua anak manusia dalam ikatan pernikahan. Saking kuatnya perjanjian dua anak manusia di dalam pernikahan, ‘arsy (kursi) Allah akan berguncang manakala ada sepasang suami istri bercerai.

*sudah baca friday hobbies lainnya? ngga cuma review buku lho..
43 comments on "[Review Buku] Perjanjian Yang Kuat, Harus Dibaca Single 25+"
  1. Huwaaaa.. Makasih reviewnya, Mba Innaa. Semoga Allah mudahkan bertemu dengan jodohnya. Ini kisa based on true story. Temanku sendiri yg minta dinovelisasikan :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baru mau nanya.. ini bukan tulisan Mbak Leyla Hana yang ... yang apa.. yg blohger jua? Ternyata udah muncul sendiri.. ahh.. jd tertarik..

      Delete
  2. Wah keliatannya bagus ini. Buat mbaknya, semoga lekas dpt pendamping mb :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba recommend deh. aminn makasih ya doanyaa

      Delete
  3. Hmm, aku jadi keinget obrolan sama teman-temanku beberapa waktu silam.

    Perkara, "Jodoh itu sudah tertulis, meski ada yang mudah ada yang sulit". Bagaimana dengan orang yang setiap kali ada lawan jenis yang berusaha mendekatinya, orang tersebut berpikir, "lawan jenis ini bukan jodohku, kelak akan datang lawan jenis yang benar-benar bisa aku anggap sebagai jodoh."

    Apakah yang demikian itu malah menghalang-halangi datangnya jodoh?

    Kemudian pernyataan, "Aku ingin menikah dalam rangka beribadah kepada Allah". Apakah memang benar seperti itu? Kalau alasannya untuk beribadah, sejatinya apapun lawan jenisnya kan tidak masalah. Ibarat shalat berjamaah, siapapun imamnya dan makmumnya bukankah tidak pernah pilih-pilih?

    Kalau menurutku ya, dasar utama orang menikah karena saling merasa "cocok". Itu pun pengertian cocok bisa multitafsir untuk tiap pasangan.

    Ah, pagi-pagi kok ya sudah ngasih komen panjang seperti ini... :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. komentarnya bisa jadi 1 postingan sendiri mas, ayo bikin post tandingan hahaha.

      cocok. semoga segera ketemu dehhh

      Delete
  4. walaupun saya sudah menikah dan udah punya anak, novelnya sepertinya tetap menarik utk ibu2 seperti saya hehe
    saya sendiri menikah sudah di ujung usia menginjak kepala tiga saat itu, sempat was2, apalagi ibu saya sepertinya sudah ingin banget punya mantu, juga teman saya yg menakut-nakuti saya kalo nanti punya anak jgn sampai ada di usia 30, riskan katanya. tambah galau saya. Tapi Alhamdulillah, saya punya anak pertama di usia 31, tak ada apa2. Saya setuju bahwa menikah adalah utk ibadah. Semoga bisa cepat dapat pasangan hidup ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahh nambah pengalaman nih..yang penting persiapan ya mba

      amiin,,

      Delete
  5. Wahhh, sepertinya menarik ya mbak novelnya, jadi pgn baca..

    ReplyDelete
  6. Jodoh itu sama kayak punya anak, sama2 rahasia Allah dan bukan barang perlombaan jadi bersabarlah. Btw, jadi penasaran nih sama bukunya. Kayaknya recommended buat para 20something yg sedang galau soal jodoh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaapps recommend banget lah.

      ya Allah beri kami kesabaran lebih dari selama ini...

      Delete
  7. kayaknya oke banget ini ceritanya rul
    omaigat banyak buku belom kebaca tapi pengin lagi mulu

    ReplyDelete
    Replies
    1. hohoho iya nih mulai nyicil baca-baca lagi

      Delete
  8. Kalo begitu bagus nih novel. Tidak hanya bagi yang belum menikah tapi juga buat yang sudah berkeluarga.
    salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal mba...iya nih menambah pengetahuan soal pernikahan

      Delete
  9. Perjanjian yang kuat saya belum sempat baca... duh jadi penasaran nih....

    ReplyDelete
  10. aku dulu juga galau.. tapi setelah akhirnya menikah di 25+ jadi berpikir ulang, menikah itu bukan cuma kecocokan tapi juga harus berpikir 3 atau 10 langkah ke depannya. Tapi memang lebih baik segera menikah bagi yg sudah ada pasangannya utk menghindari fitnah. Tetap Semangat Nay..

    ReplyDelete
    Replies
    1. btw selamat atas header barunya.. hehe rasa ayam bawang, gurih euy..

      Delete
  11. Menikah itu bukan sekedar menikah, karena banyak dari generasi kita yang lagi terkena peter pan syndrome atau cinderella syndrome kalo kata bu Elly risman. Membayangkan kehidupan bak semulus paha cheribel. hihihi
    Just Remember, marriage is a lifetime commitment. So don't gamble your future.


    OOT Nay, masih inget aku gak? Ibu2 ndut pake dress biru waktu di acara KEB yang lagi nungguin Gojek depan sency..HAHAHAHA :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makaaih kak nasihatnya, ngena bangettt.

      Ingettt donkk, sudah aku follow g+ nyaa ywhh
      Bukan ibu2 ah,,,kaka kakaa

      Delete
  12. menikah itu dalam rangka jadi lebih nikmat mbak, bukan karena terburu2 atau gimana2, wah mbak Leyla udah pecah telur lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dalam rangka jadi nikmat? Suupeer sekalii,,,

      Delete
  13. waduuuhhh.. aku waktu umur 25 kayaknya belom mikirin mau nikah, apalagi nkah sama duda hahahaa.. eh tapi sampe sekarang udah 33 juga masih blm nikah sih kalo ada duda kaya bolehlah jyahahahahaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahhh dipromote mau mba? Hihiii kali aja ada duda kaya nyasar ke postingan ini

      Delete
    2. selalu suka liat orang yg gemar baca ^_^

      Delete
  14. Semoga lekas ketemu jodoh ya Mbk, aku nikah usia 25 itu setelah gagal dg,3 calon hehehe

    ReplyDelete
  15. Waktu aku seumuran dikau *cuma bbrp taun yg lalu kok :P* aku juga baca marriagable-riri sardjono. Lutju banget. Ahahaha
    Udah pernah baca blom?
    Aku pernah sodorin buku itu ke temen aku yg single eh bacanya lama banget, sampe 2mingguan, akunya keburu ga sabar mau baca lagi. Huahaha

    ReplyDelete
  16. Aku ingin menikah dalam rangka beribadah kepada Allah (y)

    ReplyDelete
  17. Leyla Hana memang keren. Di Jogja Feb ini ada festival melupakan mantan dan festival jomblo, nggak pengin ikut? Eh...

    ReplyDelete
  18. makasih kak reviewnya..jadi tertarik baca juga :)

    ReplyDelete
  19. Saya sudah baca bukunya. Banyak rasa nano-nano. Banyak nasihat-nasihat yang menenangkan hati. Menikah bukan ajang lomba tapi dalam rangka ibadah kepada Allah Ta'ala. Rekomendasi banget bukunya.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.

^^ @Innnayah

Auto Post Signature

Auto Post  Signature