![]() |
Design by freepik |
Ternyata tak sulit untuk menyiapkan sarapan di pagi hari, malahan bisa meningkatkan mood. Selain karena kalau masak sendiri lebih hemat, soal kandungan nutrisi di dalamnya juga bisa kita sesuaikan agar tetap sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Siapa sih yang engga mau menerapkan gaya hidup sehat di masa pandemi kayak gini? Apalagi kalau yang di rumahnya ada anak-anak.
Gizi Seimbang
Aku dapat info dari webinar yang aku ikutin, kalau gizi
seimbang itu ngefek banget ke imunitas. Sudah makan sehat? Apakah gizinya sudah
seimbang?
“Agar anak mendapatkan gizi seimbang, kebutuhan akan nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) harus dipenuhi. Namun, membuat anak mau mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya juga bukan perkara mudah. Saat di rumah saja, anak cenderung cepat bosan dan memilih makanan yang mereka sukai saja. Hal ini bisa berdampak pada kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal.” - dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinis.
Jadi kita harus ingat kembali nih tumpeng gizi seimbang, sudah bukan lagi 4 sehat 5 sempurna yah. Panduan mudahnya bisa pakai panduan “Isi Piringku”.
Untuk mendukung pertumbuhan anak yang optimal, pastikan sebanyak 12 hingga 15 persen dari porsi makanan hariannya merupakan sumber protein. Protein berguna untuk membantu pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan tubuh anak. Nah, dalam kondisi pandemi ini nutrisi anak lebih banyak dibutuhkan. Sebab anak perlu imunitas dari penyakit juga tetap memerlukan zat gizi untuk pertumbuhan.
Saat anak susah makan
Aku sendiri dulu termasuk yang susah makan, pun dengan
adikku. Kalaupun mau makan, inginnya lauknya itu-itu saja. Padahal seharusnya
kan lauk beragam agar gizi seimbang terpenuhi. Saat anak-anak harus school from
home dan orang tua work from home, kondisi psikologis semakin memperparah mood,
termasuk urusan makan. Dalam webinar tersebut, ada psikolog juga yang
membahasnya kok.
“Tanpa disadari, kondisi psikis orang tua dan anak saling berkaitan. Stres berkepanjangan yang tidak diolah dengan baik dapat memengaruhi perilaku makan anak di rumah. Padahal asupan nutrisi adalah sumber pertahanan imun untuk saat ini. Untuk itu, orang tua perlu memantau mood anak dengan baik di samping mengelola stresnya sendiri. Salah satu cara mengatasi rasa bosan anak adalah dengan mencoba keterampilan atau pengalaman baru dengan interaksi yang menyenangkan bersama anggota keluarga. Melibatkan anak dalam menyiapkan menu gizi seimbang sesuai dengan usia dan kemampuan anak bisa menjadi alternatif kegiatan menyenangkan yang juga edukatif.” - Putu Andani, M.Psi, Psikolog Anak dari Tiga Generasi.
Adik-adik sepupuku yang masih anak-anak PAUD itu jadi makin
happy kalau diajakin main di dapur. Tentunya dalam pengawasan kita ya. Ternyata
cara ini juga dipakai loh sama Soraya Larasati, moms influencer yang
sehari-harinya sering campaign gaya hidup sehat. Aktivitas yang dia lakukan
adalah mengajak anak terlibat dalam menyiapkan makanan, mengenalkan anak dengan
sumber nutrisi yang belum pernah anak coba serta membuatkan menu makanan sumber
protein nabati.
![]() |
Design by freepik |
Ternyata runtutannya jadi panjang banget. Penelitian
menyebutkan bahwa 95% hormon serotonin diproduksi di usus . Hal ini menandakan
bahwa apa yang kita makan dan kesehatan saluran cerna dapat memengaruhi
kesehatan psikis. Kalau psikis kita bagus, imun kita juga bagus. Pun mood kita
buat beraktivitas juga tetap terjaga. Intinya, dari gizi seimbang atas seorang
indivisu terutama anak-anak bisa punya dampak global untuk jangka panjang.
Yuk tetap terapkan pola gaya hidup sehat meski di rumah saja.
Post Comment
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.
^^ @Innnayah