[Review Buku] Imaji Terindah, Sitta Karina

March 03, 2017
Maaf Chris, bagian hati saya sudah tidak menyisakan tempat untukmu. Diaz telah memenuhinya melebihi yang saya kira.
review novel imaji terindah sitta karina, novel keluarga hanafiah



Judul: Imaji Terindah
Penulis: Sitta Karina
Genre: Novel
Penerbit: Literati
Tahun terbit: 2016 (cetakan pertama 2005)
Jumlah halaman: 290

Ini adalah novel tentang Christopher Hanafiah, salah seorang anggota keluarga Hanafiah yang masih sepupu Diaz. Buat kamu yang belum tahu, Sitta Karina penulis novel ini memang bercerita tentang kisah hidup para anggota keluarga Hanafiah. Meski begitu, kamu tidak harus membacanya secara urut dari yang pertama yaitu Lukisan Hujan. Saya sangat terkesan dan telah menulis Review Lukisan Hujan dua tahun lalu. Sosok Diaz Hanafiah adalah pria idaman saya versi novel, hehhe. Siapa sih dia? bisa apa? saya juga pernah cerita kok soal profil Diaz Hanafiah di blog ini. Masih soal Diaz, seri hanafiah lain ada putri hujan dan ksatriamalam. Tapi favorit masih tetap Lukisan hujan sih. So, bagaimana dengan Imaji Terindah ? not bad, ada nama Diaz disebut beberapa kali saja saya sudah bahagia.


Sinopsis (back cover)

“Jangan jatuh cinta kalau nggak berani sakit hati.”

Tertantang ucapan putra rekan bisnis keluarganya pada sebuah jamuan makan malam, Chris Hanafiah memulai permainan untuk memastikan dirinya tidak seperti yang pemuda itu katakan.

Dan Kianti Srihadi—Aki—adalah sosok ceria yang tepat untuk proyek kecilnya ini.

Saat Chris yakin semua akan berjalan sesuai rencana, kejutan demi kejutan, termasuk rahasia Aki, menyapanya. Membuat hari-hari Chris tak lagi sama hingga menghadapkannya pada sesuatu yang paling tidak ia antisipasi selama ini, yakni perasaannya sendiri.

Review

Sudah seperti dugaan awal, saya tidak tertarik dengan sosok Christ. Mungkin karena christ ini anak SMA ya, jadi...kisah cintanya dan cara pandangnya ya anak SMA.

Alur

Ini ceritanya FTV dan teenlit banget, harap maklum. Pertemuan antara para tokoh utama juga terkesan agak aneh dan dipaksakan. Alurnya mudah banget dipahami, ini termasuk novel ringan kok.
Dari awal sampai menjelang halaman akhir, saya ngga nemu greget sih. Justru rasa penasaran muncul di sisipan yang sepertinya ditunjukan sebagai pembuka untuk seri selanjutnya terkait Nara Hanafiah.

Bahasa

Saya rasa, Sitta Karina bisa mengedukasi pembaca soal bahasa Indonesia yang baik. Minim banget istilah asing, pun dengan bahasa pergaulan yang kasar meski para tokoh adalah anak SMA.

Desain

Sekarang lagi jamannya buku dengan cover bagus dan kadang malah isinya penuh ilustrasi dan warna. Imaji terindah punya desain sampul yang minimalis serta tidak malu-maluin kalau dibaca di tempat umum seperti kereta atau kafe. Bagian dalamnya juga enak dibaca, ukuran font dan spasi  terasa pas. Masalahnya cuma saya menemukan halaman yang tidak urut saja.

Pesan Persahabatan

Meski saya tahu dia adalah orang yang mengagumkan, tapi saya memilih bersahabat saja. Sebab dalam persahabatan, biasanya lebih ringan...ngga ada jaim, bareng terus dalam suka dan duka. Beda dengan pacaran.

Seperti itu yang dirasakan si tokoh wanita, Aki. Pesan itu pula yang ingin disampaikan penulis, bahwa...sahabatan lebih baik daripada pacaran hehehe. Apalagi kalau masih sama-sama anak SMA, ya kan? Jadilah teman terbaik untuk orang yang kamu kagumi, jika suatu saat dia berhasil kamu nikahi...maka beruntunglah bisa menikahi teman sendiri.

Rate

3 dari 5


Kesimpulan

Novel Imaji terindah cocok untuk bacaan ringan saat santai atau menunggu, daripada main smartphone terus.

Membaca memang membuat saya menjadi lebih waras, rasanya lama sekali tidak menuliskan review seperti ini. Saya punya enam buku yang sedang dibaca dari beberapa genre. Imaji terindah yang pertama kali selesai.
20 comments on "[Review Buku] Imaji Terindah, Sitta Karina"
  1. Kayaknya karena kita dah di usia dewasa (((dewasa))), makanya klo karakternya abg alias usia anak dewasa udah ngga 'grebg'lagi ya inay.,,hahhahah
    Aku suka tergoda beli tuh klo covernya artistik gimaanaaa gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya Nit, umur udah ga sesuai lagi ya ahhaha

      Delete
    2. Ya ampyun aku typo usia anak dewasa maksudnya usia anak sma alias ababil hohooo

      Delete
  2. Ini aku punya versi lama, tapiiii... masih ditimbun huhu... Baca reviewnya jadi pengen baca..

    ReplyDelete
  3. aku malah belum baca yang versi lama nya ,..... ada yang masih punya ?

    ReplyDelete
  4. Pas baca postingan ini lgsg mengingatkanku kalau aku jarang bgt baca buku skrg.. ya alloh sedih

    ReplyDelete
  5. Aku juga suka bacaan ala teenlit, biasanya kubaca sambil makan siang hahaha. Udah ngga sanggup baca buku yang berat. Tapi, anyway, covernya nggak keliatan kayak teenlit yah. Aku kira tadi sekilas kalo liat covernya doang akan tentang novel 'berat' dan serius. Nay udah pernah baca teenlit keluaran Stiletto yang Dear Friend With Love? Lucu banget deh, sukaaaa <3

    ReplyDelete
  6. Eh aku malah jadi kabita baca yg Lukisan Hujan deh, nay!
    Boleh lah masuk wishlist.. hihi

    ReplyDelete
  7. hmmm, kenapa ya kalimat jangan jatuh cinta kalau gak berani sakit hati sudah saya baca beribu-ribu kali di lini masa, dan itu kalimat dari penulis yang berbeda. Baru tahu nama penulisnya nih, nanti ku kepoin deh

    Tanks for sharing ya Mbak Nay,

    Tabik, ^ ^

    ReplyDelete
  8. membaca membuat saya waras kwkwkw suka kalimatmu In :-D
    daripada main smartphone terus hahahha

    penasaran aku sama bukunya, judulnya bikin jleb :-D

    ReplyDelete
  9. Mb ina komentar di blognya banyak, pernah ikt perkumpulan ank" blogger kah? Ehh maap mb jd di luar jalur nanyanya, tp ini bukan termasuk link hidup lho mb jd jgn di apus ya mb xixixi 😂

    ReplyDelete
  10. Mb ina, yg komentar di blognya banyak, pernh masuk komunitas blogger kah? Eh maap nh ga sesuai jalur,dan ini jg bkn berisi link hidup mb jd jgn di apus ya mb xixixi😂 cuma pengen tau tips nya aj gitu heeee

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahhaha kalau blogwalking yang tuntas coba, scroll smapai bawah...itu sudah dijembreng logo komunitas

      Delete
  11. Kalo aku nih team Reno n Nara Hanafiah, bad boy-bad boy gituuu. Kalo Diaz terlalu baik banget sementara Chris terlalu ganteng-ganteng kalem jadi kurang greget, haha. Baca novel Sitta Karina mah selalu bikin nostalgia zaman kuliah.

    ReplyDelete
  12. udah lamaaaa banget ngga baca buku seperti ini..ringan dan oke buat selingan yaaa

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.

^^ @Innnayah

Auto Post Signature

Auto Post  Signature