Mass Tourism ke Petungkriyono Cultural Technoforestry Park

December 20, 2016
 “ini kopi apa sih?”
“kopi Petong Pak, asli dari kampung saya...Pekalongan”
Pagi ini, orang-orang satu departemen ngopi bersama kopi oleh-oleh dari Pekalongan. Seduhan hangat kopi campuran arabica dan robusta mengawali cerita-cerita indah saya soal negeri di atas awan ini.
petungkriyono cultural technoforestry park, wisata ke petungkriyono, kopi petong, kopi petungkriyono, curug sibedug petungkriyono, curug lawe petungkriyono, curug bajing petungkriyono, rumah pohon petungkriyono

“wah, ini bakal jadi peluang investasi besar” kata salah seorang bos departemen sebelah yang ikut nimbrung.
“ayo pak, ke Petungkriyono...hunting tanah sambil piknik”.
Mereka semakin takjub ketika saya memperlihatkan foto-foto dari wisata bersama Petungkriyono Cultural Techno Forestry Park bersama Bupati, PNS, komunitas blogger, dan SKPD kabupaten Pekalongan hari minggu kemarin.
“lho Pekalongan ada hutan?”
“wah...ayolah ke Pekalongan, tubing”

petungkriyono cultural technoforestry park, wisata ke petungkriyono, kopi petong, kopi petungkriyono, curug sibedug petungkriyono, curug lawe petungkriyono, curug bajing petungkriyono, rumah pohon petungkriyono
kopi Petong enaak

Kalau kamu belum mengetahui soal adanya habitat owa jawa di Pekalongan, itu wajar. Pembukaan secara resmi wilayah ini, memang baru saja dilakukan. Pembenahan oleh Pemda Kabupaten Pekalongan cukup gencar di 2016 ini. Tak heran, jika pada kunjungan ke-3 kalinya kemarin itu...saya merasa Petungkriyono telah berubah. Berubah ke arah lebih baik tentunya, sebagai destinasi mass tourism dan eco tourism.

Iya, saya sudah ke Petungkriyono 3 kali. Tapi ya tetap tuh merasa tenang...bahagia..damai...lihat yang ijo-ijo. Sudah baca cerita-ceritaku sebelumnya soal Petungkriyono? Nih, saya jembreng lagi ya hehe.

Baca:

Keunikan Petungkriyono Sebagai Ikon Kabupaten Pekalongan

Beberapa minggu sebelum ikut wisata bersama itu, saya membaca makalah bupati Pekalongan Bapak H. Asip Kholbihi SH Msi. soal Petungkriyono yang dijadikan Cultural Techno Forestry Park. Mantap abiiis. Dari situ, saya baru tahu mengapa Petungkriyono yang dipilih sebagai ikon kabupaten Pekalongan. Ini nih, saya salin dari sana ya.

1| Kawasan hutan Petungkriyono merupakan rumah (habitat) bagi beberapa spesies flora dan fauna, termasuk di antaranya spesies endemik. Terdapat setidaknya 253 spesies, yaitu; 63 spesies burung; 104 spesies kupu-kupu; 41 spesies anggrek, terdiri dari 29 spesies epifit dan 12 spesies terestrial; 19 spesies paku-pakuan; 22 spesies pohon, dan; 4 spesies primata. Beberapa primata masuk sebagai spesies langka dan dilindungi, seperti; lutung hitam (tracypithecus auratus), surili (presbytis comata), owa jawa (hylobates moloch), burung elang hitam (ichtiaetus malayensis), elang jawa, julang mas (acerus undulatus). Sedangkan dari jenis tumbuhan ditemukan macodes petola, dan kantung semar (nephentes adrianii). Di kawasan ini juga terdapat macan tutul, kucing besar, binturung, babi jawa, kijang dan lain-lain. Temuan flora-fauna oleh para peneliti di kawasan Petungkriyono, Lebakbarang dan sekitarnya, memperlihatkan betapa kawasan ini menjadi habitat alami bagi keanekaragaman hayati (biodiversity) yang wajib dijaga dan dilestarikan keberadaannya.  
2| Petungkriyono secara istimewa menyimpan misteri sisa-sisa peradaban masa lampau. Beberapa situs bernilai arkeologis-historis tersebar di beberapa desa, yaitu; lingga-yoni, arca ganesha, arca nagapertala, dan batu-lumpang di Desa Tlogopakis; batu yoni di Dukuh Gondang, Desa Tlogohendro, dan; batu lingga di Dukuh Mudal, Desa Yosorejo. Selain di Petungkriyono, lingga-yoni juga ditemukan di Dukuh Parakandawa, Desa Sidomulyo, Kecamatan Lebakbarang; Desa Pajomblangan, Kecamatan Kedungwuni; Dukuh Kaum, Desa Rogoselo, Kecamatan Doro, dan; Desa Batursari, Kecamatan Talun. Arca ganesha juga ditemukan di Desa Kepatihan, Kecamatan Wiradesa, dan; batu lumpang di Desa Depok, Kecamatan Lebakbarang.Sebagai perkembangan budaya lisan, keberadaan situs-situs purbakala tersebut melahirkan cerita rakyat (folklore), sehingga muncul berbagai dongeng dan mithos. Adapun mithos yang hidup dalam kebudayaan masyarakat Petungkriyono berada dalam kerangka tradisi pengelolaan kawasan hutan. Masyarakat mengembangkan mithologi kawasan, membentuk imajinasi berupa tempat suci, kawasan terlarang untuk dijamah, pantangan-pantangan mengenai apa yang tak boleh dilakukan terhadap kawasan hutan. Ternyata, melalui mithos tersebut masyarakat menjaga, memelihara  dan melestarikan kawasan hutan Petungkriyono.  
3| Bentang alam pegunungan Petungkriyono adalah “surga kecil” atau acapkali diibaratkan sebagai “Negeri di Atas Awan” yang diberikan Tuhan kepada masyarakat Kabupaten Pekalongan. Panorama pegunungan Petungkriyono sangatlah indah. Terdapat belasan air terjun, sungai, tujuh puncak gunung (seven summit), dan keseluruhan pemandangan hijau di dalamnya,  memanjakan setiap mata yang memandangnya.  Perlu diingat, bahwa sepertiga wilayah Kabupaten Pekalongan adalah kawasan hutan. Khusus Petungkriyono, kawasan hutan adalah 84% dari wilayah kecamatan. Semestinya, sebagian besar masyarakat bersumber dari kawasan hutan. Selama ini potensi ekonomi datang dari pendekatan konvensional, yaitu kayu dan non kayu, yang diekstrasi dari kawasan hutan. Pendekatan ini harus segera ditinggalkan, karena beresiko terhadap perubahan ekologi kawasan dan dampak lingkungan di daerah hulu.
Pagi Buta Turun Gunung Menuju Pendopo
Jam 5 pagi, motor matic saya meluncur turun gunung dari kecamatan Talun menuju pendopo kabupaten Pekalongan di Kajen. Rencananya, saya bersama 9 rekan komunitas blogger Pekalongan akan sowan terlebih dahulu ke pak Bupati sebelum wisata bersama ke Petungkriyono.

Kami diterima staff Bupati di teras belakang rumah dinas sekitar pukul 7 pagi. Terdengar sayup-sayup suara musik pengiring senam di depan area pendopo. Saya baru tahu, ternyata setiap minggu ada car free day di alun-alun kajen kabupaten Pekalongan.

Selesai ngeteh, ngobrol, dan perkenalan singkat dengan pak Asip...kami diangkut menggunakan bus pemda ke terminal Doro. 

“wah, berasa turis ini pak...” kata saya ke driver bus.

Doro sebagai shelter ke Petungkriyono
Doro merupakan kecamatan di kabupaten Pekalongan yang dijadikan shelter untuk wisata Petungkriyono. Ini bukan wilayah asing bagi saya, secara bertahun-tahun lalu lalang lewat daerah ini untuk sekolah hahaha. Ternyata wilayah ini dibuat oleh Belanda lho. Pantes saja banyak bangunan jadul gitu.
petungkriyono cultural technoforestry park, wisata ke petungkriyono, kopi petong, kopi petungkriyono, curug sibedug petungkriyono, curug lawe petungkriyono, curug bajing petungkriyono, rumah pohon petungkriyono
pak Bupati sedang memberikan sambutan

Doro punya pasar tradisional yang cukup besar, sudah ada sejak saya batita kata ibuk. Sebelum ke Petungkriyono, umumnya wisatawan transit dulu di Doro. Ikut kendaraan sayur orang Petung. Nah,  karena inilah...pemda memfasilitasi wisatawan dengan memanfaatkan terminal Doro sebagai pusat informasi wisata ke Petungkriyono.

Bus kami berhenti di shelter tepat sebelum pak bupati Asip memberikan sambutan kepada 300an tamu yang hadir untuk wisata bersama. Secara resmi, kegiatan mobilisasi wisata ini dibukan pada 18 Desember 2016. Setelah rombongan pertama ini... seluruh PNS, ibu-ibu PKK, anak sekolah, akan ikut juga lho wisata ke Petungkriyono setiap minggu.

Fasilitas Paket Wisata Petungkriyono
Enakan mana wisata sendirian atau paketan? Enakan paketan deh, ngga capek hahaa. Sebelumnya saya mengendarai motor ke Petungkriyono bersama teman-teman. Di wisata bersama ini, kami naik ‘doplak’ Anggun paris sebagai salah satu fasilitas paket wisata. Jadi dapat apa saja dan bagaimana sensasinya pengalaman ikut wisata bersama Petungkriyono?

1| naik Anggun Paris
Anggun Paris adalah kependekan dari ‘angkutan gunung pariwisata” hehhee. Ini adalah mobil bak yang sudah dimodifikasi. Punya warga Petungkriyono juga lho, jadi sudha tahu medan banget deh. Orang Pekalongan menyebut kendaraan ini sebagai ‘doplak’. Iya, selama sekolah saya sering lho naik doplak hahaha. Sensasinya seru dong, adventure banget. Bisa duduk bisa berdiri. Karena sudah diberi atap, jangan takut hujan atau panas.
petungkriyono cultural technoforestry park, wisata ke petungkriyono, kopi petong, kopi petungkriyono, curug sibedug petungkriyono, curug lawe petungkriyono, curug bajing petungkriyono, rumah pohon petungkriyono
25 doplak siap mengantar

petungkriyono cultural technoforestry park, wisata ke petungkriyono, kopi petong, kopi petungkriyono, curug sibedug petungkriyono, curug lawe petungkriyono, curug bajing petungkriyono, rumah pohon petungkriyono
sarapan di dalam doplak anggun paris

2| curug sibedug
Destinasi pertama dari wisata bersama adalah ke curug sibedug.  Lokasinya di dusun Sokokembang Desa Kayupuring, tepatnya di jalan utama menuju kawasan Petungkriono. Sibedug adalah air terjun berketinggian sekitar 20 meter saja. Kamu bisa ambil foto drai berbagai arah.
petungkriyono cultural technoforestry park, wisata ke petungkriyono, kopi petong, kopi petungkriyono, curug sibedug petungkriyono, curug lawe petungkriyono, curug bajing petungkriyono, rumah pohon petungkriyono
uademmm

3| Welo Asri
Naik sedikit, ada kawasan tubing yang airnya jerniiih banget. Welo asri menyediakan fasilitas tubing, rumah pohon, dan tentunya kedamaian.

contact welo adventure:
mas Woto 082324182525

petungkriyono cultural technoforestry park, wisata ke petungkriyono, kopi petong, kopi petungkriyono, curug sibedug petungkriyono, curug lawe petungkriyono, curug bajing petungkriyono, rumah pohon petungkriyono
sejuk parah
petungkriyono cultural technoforestry park, wisata ke petungkriyono, kopi petong, kopi petungkriyono, curug sibedug petungkriyono, curug lawe petungkriyono, curug bajing petungkriyono, rumah pohon petungkriyono
berani naik?

4| Curug Lawe
Nah, ini nih yang ngehits banget di instagram. curug lawe dengan rumah pohon ala-ala kalibiru Jogja. Curugnya bisa ditempuh berjalan kaki 45 menit dari pintu masuk. Sepanjang jalan, kita disuguhi deretan pohon pinus dan pemandangan menyejukkan. Di kawasan curug lawe, ada tempat buat kemahnya juga lho. Saya sih nyoba tidur-tiduran di hammock dan berpose di rumah pohonnya saja. Konsep penataan menuju kawasan wisata Curug Lawe berbasis  jungle tracking, yaitu  untuk peminat khusus yang menyukai petualangan di hutan-gunung dengan jalur naik-turun, mengajak pengunjung untuk menyusuri jalanan yang telah ditata rapih sepanjang kurang lebih 4 Km.

contact curug lawe: 081542078948; 081548090228
petungkriyono cultural technoforestry park, wisata ke petungkriyono, kopi petong, kopi petungkriyono, curug sibedug petungkriyono, curug lawe petungkriyono, curug bajing petungkriyono, rumah pohon petungkriyono
bukan editan lho ini

5| curug bajing
Ketenarannya sudah kemana-mana, saya mengakui. Sebelumnya, saya kesini untuk mencoba kopi Petung. Coba deh baca lagi cerita saya yang ini:

petungkriyono cultural technoforestry park, wisata ke petungkriyono, kopi petong, kopi petungkriyono, curug sibedug petungkriyono, curug lawe petungkriyono, curug bajing petungkriyono, rumah pohon petungkriyono
natural vibes

Kawasan Ekowisata Curug Bajing ini terletak di Dusun Kambangan Desa Tlogopakis, atau berjarak sekitar 3 Km dari Kantor Kecamatan Petungkriyono. Untuk menjangkau tempat ini sangatlah mudah karena dekat dengan jalan raya. Air terjun berketinggian sekitar 75 meter ini debit airnya besar dan tak pernah susut meskipun memasuki musim kemarau.

contact curug bajing: 085726864580; 085200409387; 085201525197
petungkriyono cultural technoforestry park, wisata ke petungkriyono, kopi petong, kopi petungkriyono, curug sibedug petungkriyono, curug lawe petungkriyono, curug bajing petungkriyono, rumah pohon petungkriyono
ala-ala abege

Adakah Penginapan di Petungkriyono?
Ada. Sementara ini tersedia guest house, mungkin tahun depan dengan makin gencarnya promosi...tempat menginap bisa bertambah.
petungkriyono cultural technoforestry park, wisata ke petungkriyono, kopi petong, kopi petungkriyono, curug sibedug petungkriyono, curug lawe petungkriyono, curug bajing petungkriyono, rumah pohon petungkriyono
kalau ga nginep di penginapan, hammock an ajah

Akses jalan seperti apa?
Tahun 2017 pemkab Pekalongan menganggarkan dana besar untuk infrastruktur jalan ke Petungkriyono. Saat ini sudah ok, kedepannya pasti lebih ok. Biar kamu kamu...yang pengen bawa mobil keluarga atau offroad bisa lebih aman dna nyaman.

Bagaimana cara ke Petungkriyono?
Tanyakan kepada google, hehee. Intinya dari pantura Pekalongan...cukup 3 jam saja. Silakan ikuti petunjuk peta google maps berikut.

Masih banyak yang ingin saya ceritakan soal Petungkriyono. Untuk sekarang, cukup secara umum dulu hehhe. Mau ikutan piknik ke sana juga? Yuk.

photo by: Irkham.com and me (Fujifilm XA2, Iphone 5s)
40 comments on "Mass Tourism ke Petungkriyono Cultural Technoforestry Park"
  1. Kumpliiit...hayuuu..ke Petung lagi rame2...

    ReplyDelete
  2. Km msh pantes jd abg koq nay...hihihi

    ReplyDelete
  3. Sumpaahh.. Dengkulku linu weruh foto bukan editan itu... 😅😅😅

    ReplyDelete
  4. Q suka yg rumah pohon... amazing

    ReplyDelete
  5. HIii nayah bagus banget..... mauuuu liburrraaaan :(

    ReplyDelete
  6. Mantab jiwa (y)
    Story telling nya keren, angkat saya jadi murid mu :D ^^

    ReplyDelete
  7. asyik bgd sih mbaaakkk,
    seger bener, nambah lagi nih referensi wisata, tengkiu sharenya yak

    ReplyDelete
  8. Innayah ke Petung engga ngajak" ih ...
    Suka viewnya, sering kali ngajak suami tapi dia ogah katanya engga kuat nanjak hehehehe
    Aniwei petungkriyono kian hari makin keche aja ya kaya yang nulis *disodorinkopipetongsegelas

    ReplyDelete
  9. Gw kok baru tau yaaa kalo pekalongan punya kopi

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya oom ini aku kenalin yah. nanti kalau pemda ngundang blogger luar, oom diajak biar makin ngehits nih tempat didatengin travel blogger femes ihihi

      Delete
  10. Bangun tidur.. Buka hape.. Baca ini.. Langsung kumpul semua nyawanya.. Syeger euy...

    ReplyDelete
  11. Mau dong Nay kalau ada acara seperti ini lagi. Secara aku juga belum pernah ke Pekalongan seru juga lihat yang ijo-ijo seperti ini.

    ReplyDelete
  12. Duh aku ga sanggup ngelihat apalagi disuruh manjat curug lawe...

    itu ada pengamannya?

    ReplyDelete
  13. Inay, kalau Kabupaten Pekalongan lebih ke alamnya yang masih ijo-ijo banyak hutan-hutan gitu ya? Kalau yang identik dengan batik itu Kota Pekalongan? Gitukah?

    ReplyDelete
  14. asri banget yah lingkungannya Mbaa, mata, hati dan pikiran pasti jadi lebih jernih saat berkunjung ke tempat yang hijau gini :)

    ReplyDelete
  15. Asyik banget mbak..
    Wisatanya segar-segar.

    ReplyDelete
  16. Masukkan ke wishlist liburan besok :)
    Tapi kudu motoran ya.

    ReplyDelete
  17. ajakin aku doooonk jalan-jalan ke Pekalongan, belom pernah nihhh...dan gak ada temennya T_T

    ReplyDelete
    Replies
    1. siyaaap...kamu klo mau ksana, kabarin aja, nanti aku temenin sama anak2 blogger pekalongan :)

      Delete
  18. Oalah ini tho ternyata Petungkriyono itu. Belakangan sering dengar namanya, cuma lupa melulu mau cari infonya. Btw, kalau dari Jakarta ke Pekalongan naik kereta mau main ke Petung ini, bisa sewa kendaraan di Pekalongannya gak ya?

    ReplyDelete
  19. Aku mau nurul kesitu rame2 bareng ama km.
    Sekalian aku tepatin janji ku kalau km mau review tentang pasar kedungwuni,secara pasar masih khas banget dan merakyat.tlg ya nurul segera contact q,biar ga terus2an dalam kebodohan,,hehe,,setelah membaca blog mu,seakan2 ikut jd pintar spt km.sumpah deh..

    ReplyDelete
  20. Tolong aku di ajak ya,bls ke email q biar gampang.tlg

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.

^^ @Innnayah

Auto Post Signature

Auto Post  Signature